Senin, 17 Agustus 2009

akulah sayapmu, by STEFANUS A.K.S

"Ehm... bener juga, sih! Cewek bandel kayak kamu seharusnya memang punya pacar. Jadi, ada yang ngasih nasihat kalo lagi kumat.”

***

“Ian jahat...!!” teriak Icha saat tangan cowok bandel itu menarik kuncir rambutnya. Sementara, Ian sudah kabur, sambil tertawa ngakak, meninggalkan Icha yang memberengut kesal. Murid-murid lain yang ada di lorong, hanya geleng-geleng kepala saat melihatnya. Kejadian seperti itu sudah biasa bagi mereka. Tidak pagi, saat istirahat, ataupun saat pulang, kedua orang itu selalu bertengkar. Icha sebenarnya tidak habis pikir kenapa cowok itu seneng banget bikin dia sewot.
Ian. Cowok itu dikenalnya saat dia duduk di bangku kelas tiga SMP. Sementara, Ian sudah duduk di kelas dua SMA. Ian teman maen basket Leo, kakak kandung Icha. Sebenarnya, Icha hanya pernah bertemu Ian sekali. Tapi, nama Ian selalu disebut-sebut Leo sebagai sahabat terbaiknya. Hingga tragedi itu terjadi. Leo mengalami kecelakaan mobil. Setelah empat hari dirawat di rumah sakit, ia pun meninggal.
Waktu itu sekitar enam bulan sebelum Icha lulus SMP. Dan sejak itu, ia tidak pernah mendengar nama Ian lagi. Saat itu, ia begitu terpukul dengan kematian kakak kandung satu-satunya itu. Icha berubah menjadi pemurung. Dunianya hanya sekolah dan kamar tidur. Orangtuanya sampai khawatir dibuatnya.

Lalu, masa sebagai murid baru SMU pun tiba. Namun, di tengah kehebohan teman-teman barunya, Icha tetap menjadi gadis pemurung. Hingga suatu hari....
“Hai. Kamu Icha, kan? Masih ingat aku? Ian, teman maen basket kakakmu. Sori baru tahu kalo kamu jadi adik kelasku. Habis kamu kecil, sih, jadi nggak kelihatan. Kalau perlu apa-apa, jangan sungkan minta tolong, ya. Ok!” Lalu sekejap cowok itu sudah berlalu meninggalkan Icha yang terbengong-bengong kaget. Otaknya masih berusaha mengumpulkan kepingan-kepingan wajah yang muncul seperti hantu. Sekejap datang dan sebentar kemudian hilang. Setelah itu, kehebohan pun terjadi di kelasnya
Teman-temannya, terutama yang cewek, langsung menyergapnya dengan berbagai pertanyaan. Siapa? Kenalin, dong! Cakep banget! Gimana bisa kenal? Dan masih banyak lagi. Maklum aja, anak baru sudah dikenal kakak kelas, cakep lagi, siapa yang nggak penasaran. Dan, sejak itulah hari-hari Icha selalu dibayangi segala keisengan Ian. Namun, Icha tak bisa benar-benar marah padanya. Karena, ia sadar polah bandel Ian-lah yang telah mengubahnya menjadi Icha yang dulu lagi. Icha yang manis dan ceria.
Jam istirahat. Icha tampak termenung sendirian di kelas. Di tangannya ada selembar brosur tentang audisi pencarian bakat penyiar radio di kotanya.
Sesekali dihembuskan napas pendek. Ada sesuatu yang mengganjal hatinya. Karena terlalu sibuk dengan pikirannya, ia tidak menyadari, Ian sudah berdiri di sampingnya sambil senyum-senyum.
“Melamun, Non?” sapa Ian pelan.
“Hiahh!!” teriak Icha kaget, “Eh, Dodol! Kira-kira, dong! Jantung ini bisa copot tahu,” seru Icha.
“Eh, Bakpaw! Makanya jangan ngelamun aja!” bales Ian enggak mau kalah.
“Suka-suka! Mo ngelamun, kek! Mo ketawa, kek! Mo nangis, kek! Terserah, dong! Kenapa kamu yang repot?” sahut Icha makin sewot.
“Lagi mikirin aku, ya?” ujar Ian dengan seringai jahil tanpa memedulikan Icha yang mulai naek darah. “Eeenak aja! Emangnya kamu siapa?” sahut Icha sambil tetap berusaha menahan diri. “Kalo gitu pasti cowok laen, pacar? Ehm... bener juga, sih! Cewek bandel kayak kamu seharusnya memang punya pacar. Jadi, ada yang ngasih nasihat kalo lagi kumat.” Ian nyerocos tanpa peduli Icha yang sudah mau meledak saking jengkelnya.
“Ok, deh! Ian bantuin, ditanggung sebentar lagi kamu bakal dapat pacar. Gimana? Setuju?” Kali ini mimik wajahnya dibuat serius. “Enggak butuh!” seru Icha setengah berteriak sambil melangkah keluar kelas, meninggalkan Ian yang lagi ketawa terbahak-bahak, sendirian. Saat itu, mata Ian tertuju pada kertas yang ditinggalkan Icha.
Ia tersenyum, ada sesuatu muncul di kepalanya.
Pagi ini sarapan dalam perut Icha langsung hilang hanya untuk menahan emosi. Di hadapannya terpampang besar sebuah kertas pengumuman di samping mading sekolah:

DICARI!!!
Seorang cowok yang mau menjadi pacar Icha Maharani, dengan kriteria:
Sanggup jalan sama cewek bandel, manja, tulalit, dan gampang marah.
Bagi yang berminat, silakan berhubungan langsung dengan Icha
NOTE: MOHON CEPAT! CEWEK INI SUDAH HAMPIR BUNUH DIRI KARENA DEPRESI.

Selesai membacanya, Icha langsung mencak-mencak. Matanya sibuk mencari Ian. “Awas kalo ketemu,” desisnya. Dan saat masuk ke kelasnya, Ian tampak duduk di bangkunya sambil senyum-senyum.
Saat keduanya sudah berhadapan, belum sempat Icha membuka mulutnya, sebuah amplop diserahkan Ian ke tangannya. “Ini tanda peserta untuk audisi penyiar, awas kalo sampai nggak datang. Aku sudah rela antri berjam-jam dan keluar duit buat ngedaftarin kamu. Ok!” Lalu secepat kilat kabur meninggalkan Icha yang kebingungan. Bingung karena enggak jadi marah dan bingung soal tanda peserta di tangannya. “Dari mana dia tahu?” tanya Icha dalam hati sambil garuk-garuk kepala.
Hari itu tiba. Sebenarnya, Icha enggan mengikuti audisi itu karena dia merasa kurang percaya diri.
Namun, Ian yang datang menjemput, dengan alasan tidak rela duitnya terbuang sia-sia, berhasil memaksa Icha untuk berangkat. Ian hanya memberinya dua pilihan, digendong paksa untuk ikut atau jalan sendiri walau juga terpaksa. Dan yang bikin Icha dongkol, mama dan papanya hanya senyum-senyum, seperti mengamini kelakuan Ian. Di sinilah dia akhirnya, berjajar menunggu giliran bersama puluhan peserta yang lain. Sementara Ian menunggu di kejauhan sambil sesekali menyeringai bandel. Sepertinya, dia mau bilang, “Mampus kau”, sambil tertawa senang. Audisi berjalan sampai malam. Ditemani Ian, Icha menunggu pengumuman keluar.
Pukul 23.00, hasil itu pun keluar. Icha dan Ian sibuk mengamati dari atas ke bawah berulang-ulang lima nama yang ada, tapi tetap saja nama Icha tak muncul secara ajaib di sana.
“Tuh, kan! Sudah dibilang apa? Pasti gagal!” ujar Icha. Ian tersenyum,“Yang penting kan sudah dicoba. Itung-itung buat pengalaman.”
Kali ini suara Ian terdengar tulus menghiburnya. Icha sejenak terdiam. Baru kali ini, dia mendengar Ian bicara dengan nada seperti itu. Diamatinya Ian. Sebenarnya, ada sesuatu yang sejak tadi ingin ditanyakannya. Dan ia perlu tahu sekarang. “Ian!” panggil Icha. “Hm...,” sahut Ian pendek.
“Boleh tanya nggak?”
“Tanya apa?”
“Kenapa kamu semangat banget maksa aku ikut audisi?” Tak ada jawaban.
“Jangan sampai kamu bilang, kamu jatuh cinta sama aku!” ancam Icha. Sejenak Ian tertawa kecil, “Ini semua karena kakakmu.” Icha mengernyitkan kening, “Maksud kamu?” ia bertanya tak mengerti. “Sebelum meninggal,Leo pernah ngomong kalo sampai dia mati, dia bakal meninggalkan seorang adik kecil manis yang menyayanginya. Dia enggak mau, adiknya menjadi dan tak pernah terbang mencapai mimpi dan cita-citanya.
So, di sinilah aku, sesuai janji yang aku buat. Aku akan menjadi sayap untuk membawamu terbang ke angkasa mimpimu, sampai kamu kuat dan berani untuk terbang sendiri. Walaupun harus kuakui repot juga ngurus adik yang bandelnya setengah mati.”
Icha tertegun. Dipandanginya Ian lebih lekat. Ada sebuah rasa yang begitu besar merayap naik ke hatinya. Rasa sayang kepada sosok di depannya, yang telah berjuang mengganti sosok lain yang telah pergi dari hidupnya. “Makasih, Kak...,” ucap Icha dengan mata basah. “Eh, kok nangis? Sudah, dong! Malu dilihat orang.” Icha tak peduli, dipeluknya Ian. Sebuah bisik lirih keluar dari mulutnya, “Terima kasih sudah menjadi sayap untukku. Icha janji untuk mulai belajar terbang.”
Icha mendongak, dipandanginya bintang-bintang di langit. Wajah Leo tergambar di sana, “Terima kasih, Kak! Sudah memberikanku sayap yang begitu kuat...,” bisik Icha dalam hati.
Readmore »

Jumat, 14 Agustus 2009

perjalanan cinta

perkenalanku dengan cinta dimulai saat aku duduk di bangku SLTP kelas 2, nama cinta monyet ku adalah wawan setiawan. namanya juga cinta monyet, pacaran nya pun masih kayak monyet2x yang gak tahu arti cinta yang sesungguhnya. hanya mengobrol dan tersipu malu ketika bertemu, itulah pacaran gaya anak ingusan. hubunganku tidak berjalan lama. 4 bulan saja.

setelah putus dari wawan, cukup lama aku tidak berpacaran, sampai akhirnya aku beranjak ke bangku SMA dan bertemu dengan rifaldi(yang mengaku sebagai model majalah lampung). ketika itu aku mengikuti ospek, berhubung sebagai adik dari salah kakak panitia aku pun jadi incaran kakak-kakak panitia untuk di kerjai habis-habisan. saat ospek itu lah, aku mengenal dia. sejak saat itu, ada rasa canggung jika bertemu dengannya. kemudian ia PDKT, selang beberapa bulan, kami jadian. cukup unik gaya pacaran dengannya. jarang mengobol dan hanya sesekali ia mengantarkanku pulang. hal ini membuat ku merasa tidak simpatik dengannya, aku pun mundur perlahan dari kehidupannya. tak mempedulikannya, karena cinta yang kupunya untuknya tidak lah terlalu besar. disaat-saat seperti itu, ada sosok lelaki lain bernama agung mahardika yang mendekatiku, memberi perhatian lebih dari rifaldi. dia pun menembakku, dan kuterima tembakannya, berharap dia lebih baek dari rifaldi. sebenernya tidak ada kata putus yang terlontar antara aku dan rifaldi, tapi tanpa berkata seperti itu, kami sudah menyadari bahwa tidak ada kecocokan antara aku dengannya.

agung mahardika, sosok lelaki yang sangat perhatian. hampir tiap saat jika bisa ia selalu mengirim SMS sekedar bertanya "kamu lagi ngapain". awalnya aku suka dengan perhatian yang ia berikan, namun lama kelamaan ia membuat ku bosan.

di sisi lain, aku punya teman sekelas bernama m. robi, cowok manis yang memiliki banyak fans di sekolah ini, diam-diam menaruh rasa padaku. awalnya kami selalu bertengkar dan bersaing, hampir dalam segala bidang pelajaran. sejak awal masuk sekolah, kami memang sudah seperti kucing dan anjing. bertengkar manja, itulah yang kami lakukan. pertengkaran itu membuat kami dekat dan bersahabat. kami sering saling sms hanya sekedar untuk menjahili ataupun mengejek.
kemudian, ia bercerita padaku jika ia sedang memendam rasa dengan seorang wanita dikelas. aku penasaran, segala usaha ku kerahkan untuk mengetahui nama wanita yang ia suka. sampai akhirnya sebelum valentine, sekitar tanggal 8 februari ia menembakku. tapi kami mendeklarasikan cinta kami pada tanggal 14 februari(biar bisa di inget terus). perjalanan cintaku dengannya tidak lah lama. sekitar dua bulan. meskipun begitu aku merasa dialah cinta pertama ku, karena dari sekian cowo yang pernah pacaran dengan ku, hanya dengan dia aku merasa tenang dan memiliki rasa deg-deg an yang berlebihan di hati. robi amsyah, cowo misterius yang pernah ku miliki, tak akan pernah bisa aku lupakan kisahku dengannya. saat putus dari dia, aku sangat kehilangan, merasa cewek terbodoh yang pernah melepaskan dia. beberapa hari setelah putuspun mataku masih sering terlihat bengkak, karena tiap malam terus menerus menangis, menyesali kebodohanku. mau minta balikan pun pada saat itu, membuat ku malu dan akan menjatuhkan harga diri. akhirnya aku berusaha bangkit, meski tertatih tatih untuk menata hati yang telah hancur berkeping-keping.
sedangkan hubungan ku dengan agung, putus, karena ia mengetahui aku telah menduakannya dengan robi. peace :D
1 tahun pacaran 3 kali, itulah rekor ku...
***
aku pindah sekolah dan melanjutkan perjalan cintaku di kota aku bersekolah, cirebon.
cukup lama mencari pengganti robi. meskipun ada lelaki yang memberi sinyal padaku, dan meskipun ia sudah menyatakan langsung perasaan nya, tapi tidak membuat ku bergetar dan yakin untuk melupakan robi begitu saja.
kemudian, aku bertemu luber nugoroho di akhir-akhir studiku di cirebon. lelaki putih bertubuh tinggi, yang sedang berlatih untuk mengikuti seleksi bintara. aku mengenal nya ketika sedang bermain di lapangan basket yang berada di kawasan temanku. dari awal, memang sudah ada rasa dengannya. karena dia yang memenuhi kriteriaku. selang beberapa bulan, kami menjadi dekat dan ia menembakku. kami berpacaran, sampai akhirnya ia keterima menjadi tentara dan mengikuti pendidikan serta meninggalkan ku.
aku hanya bisa menangis sesaat, namun tidak membutuhkan waktu yang lama seperti robi untuk melupakannya. aku bangkit, dan tidak peduli lagi dengan sesuatu yang orang sebut cinta.

saat semester pertama kuliah, luber datang kembali padaku, ia menyatakan permintaan maap karena telah meninggalkan ku dan menginginkan balikan lagi padaku. awalnya ada sedikit keraguan terhadap ajakannya. tapi setelah ia meyakinkan ku, akupun luluh dan merajut kembali cinta yang sempat terputus.

beberapa bulan setelah itu ia dipindah tugaskan ke makassar, kami pacaran jarak jauh.

di makassar

sobat, pacaran jarak jauh,sangatlah tidak enak. telpon yang terlalu sering darinya terkadang membuat ku bosan, tapi tidak ditelpon membuat ku marah dan mencurigai habis-habisan. pertengkaran sering terjadi, tapi kami tetap bertahan. rasa rindu yang dalam sering melanda. keinginan untuk bisa berjalan berdua seperti pasangan lainnya, harus ku pupus. meskipun begitu, pacaran dengannya telah membuat ku selalu membayangkan akan pernikahan dan menjalin kehidupan berumah tangga.
tapi sayang, sayang seribu kali sayang..(hahahaa,, alay mode on)
aku putus dengannya, karena ia tidak berhasil lolos dalam uji cobaku mengetes kesetiannya.



jika ada pertanyaan, "kisah mana yang ingin kamu ulang jika ada mesin waktu?"

^&@!*&@*!&( pastilah kalian tahu jawabannya yang mana !&@(&!(@&(@&(!




_i'm single_
Readmore »

cinta, sang penyair berkata

pabila cinta memanggilmu... ikutilah dia walau jalannya berliku-liku... Dan, pabila sayapnya merangkummu... pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu... *kahlil gibran*

Kutulis surat ini
kala hujan gerimis
bagai bunyi tambur yang gaib,
Dan angin mendesah
mengeluh dan mendesah,
Wahai, dik Narti,
aku cinta kepadamu !

Kutulis surat ini
kala langit menangis
dan dua ekor belibis
bercintaan dalam kolam
bagai dua anak nakal
jenaka dan manis
mengibaskan ekor
serta menggetarkan bulu-bulunya,
Wahai, dik Narti,
kupinang kau menjadi istriku !

Kaki-kaki hujan yang runcing
menyentuhkan ujungnya di bumi,
Kaki-kaki cinta yang tegas
bagai logam berat gemerlapan
menempuh ke muka
dan tak kan kunjung diundurkan

Selusin malaikat
telah turun
di kala hujan gerimis
Di muka kaca jendela
mereka berkaca dan mencuci rambutnya
untuk ke pesta
Wahai, dik Narti
dengan pakaian pengantin yang anggun
bunga-bunga serta keris keramat
aku ingin membimbingmu ke altar
untuk dikawinkan
Aku melamarmu,
Kau tahu dari dulu:
tiada lebih buruk
dan tiada lebih baik
dari yang lain…
penyair dari kehidupan sehari-hari,
orang yang bermula dari kata
kata yang bermula dari
kehidupan, pikir dan rasa

*ws. rendra*

AKAN KE MANAKAH ANGIN

Emha Ainun Nadjib


Akan ke manakah angin

Tatkala turun senja yang muram

Kepada siapa lagu kuangankan

Kelam dalam kabut, rindu tertahan

Datanglah engkau berbaring di sisiku

Turun dan berbisik dekat di batinku

Belenggulah s’luruh tubuh dan sukmaku

Kuingin menjerit dalam pelukanmu

Sampai manakah berarak awan

Bagi siapa mata kupejamkan

Pecah bulan dalam ombak lautan

Dahan-dahan di hati bergetaran
Readmore »

profil lengkap

PROFIL PEMILIK BLOG


Nama ku Ve, anak ke empat dari empat bersaudara. Aku memiliki satu orang kakak cowo dan dua kakak cewe. Saat ini sedang mengikuti study di salah satu fakultas UNPAD. Lahir di lampung, tanggal 8 Juli. Ayahku seorang karyawan BANK, sedangkan ibuku adalah ibu rumah tangga.
PERJALANAN SEKOLAH

Taman Kanak-Kanak
Aku masuk ke TK aisyah, Tk yang lumayan beken di kota ku. Aku lupa umurku berapa ketika aku dimasukkan di taman kanak-kanak itu. Namun yang pasti, hanya setahun aku mengenyam sekolah TK. Masih ku ingat, perjalanan ku di sini. Aku duduk di apit oleh dua orang laki-laki yang bernama rama dan rafi. Ku pikir, mungkin mereka menyukaiku, yah waktu kecil wajahku lumayan cantik dibanding yang laen.hahahhaaa… (narsiz : mode on)
Berhubung orang tuaku mungkin sibuk dan tidak mau direpotkan, aku disewakan becak untuk antar jemput sekolahku. Kebetulan aku disewakan bersama teman sekolahku sekaligus tetanggaku, bernama monika. Masih teringat sekali, setiap kali kami naek becak, terkadang kami naik diatas becaknya, atau terkadang kami duduk di bawah becak menggelayutkan kaki kami ke tanah. Pengalaman yang mungkin biasa tapi tidak bisa aku lupakan.
Meskipun kini setelah dewasa, kami seperti orang yang tidak kenal satu sama lain karena SMP, dan SMA kami tidak sekolah bersama lagi. Tapi sungguh aku ingin sekali bertemu dengan teman-teman masa TK ku.

Sekolah Dasar
Selanjutnya aku sekolah di SD MUhammadiyah pringsewu, meskipun bukan SD negeri tapi SD ini pun merupakan SD yang patut diperhitungkan di kotaku selain SD negeri 1 yang selalu bersaing prestasi dengan SDku.
Teman sebangku waktu pertama kali aku sekolah, kalo gak salah bernama “MIA”. Dia anak pemilik salah satu toko di kotaku. Namun hanya setahun aku bisa merasakan kebersamaan dengannya, karena kemudian Mia pindah sekolah disebabkan tokonya musnah terbakar api. Walaupun hanya setahun, ada kisah tersendiri tentang Mia. Dulu kami terbilang anak yang tingkahnya lumayan aneh dibanding yang laen. Masih teringat dalam bayanganku, ketika itu guru ku sedang mengoreksi nilai, anak-anak yang lain sibuk mengumpulkan tugasnya. Kebetulan tugas ku pun sudah di kumpulkan. Saat itu mia membawa satu buah jeruk. Ia membagikan setengah bagian nya kepadaku, sangking takut ketahuan ibu guru, kami makan sambil berjongkok di bawah kolong meja. Padahal sebenernya meskipun kami bersembunyi-sembunyi dibawah kolong, tetap saja kami akan ketahuan oleh guru kami, karena kami duduk di bangku terdepan. Kalo dipikir-pikir sih, betapa bodohnya aku dulu.
Perjalanan di sekolah dasar ku menyisakan begitu banyak kenangan. Dari bermusuhan dengan Tika, yang saat ini telah menjadi sahabatku. Sampai bermain jalangkung yang menghebohkan satu sekolahan.
Aku, Tika, Tyas, Ria vidi, septi, dewi dan dini bermain jalangkung di sekolahan. Karena kebetulan saat itu permainan jalangkung sedang tenar. Kami bermain di sekolahan saat pulang sekolah, waktu itu kami sudah duduk di bangku kelas 6 SD. Seperti program sekolahan pada umumnya,yaitu tiap kelas 6 SD diharuskan mengikuti les pelajaran-pelajaran tertentu, kamipun begitu. Hari itu seharusnya les matematika. Awalnya kami berniat untuk tidak les, dan bermain jalangkung, serta berjanji dengan jalangkung tersebut untuk melanjutkan permainan di rumah dini. Nama jalangkung yang kami dapat adalah “gonfi”, konon ia raja setan di sekolahku. Namun atas beberapa pertimbangan, dan malaikat baik yang berhasil merayu kami untuk membatalkan niat busuk tidak les.
Selanjutnya , karena kami membatalkan janji itu, malamnya kami merasakan keganjilan menerpa kami. Terutama padaku, karena kebetulan aku yang memegang pena jalangkung nya sedangkan teman-teman yang lain hanya mengitari dan meilhatku.
Dan keesokan paginya, kami berkumpul dan menceritakan keanehan-keanehan yang kami rasakan, membuat kami merasa tidak nyaman dan takut. Akhirnya kami memutuskan untuk bermain lagi, dan meminta maaf pada gonfi karena telah membatalkan janji. Tetapi, rupanya gonfi sangat marah, ia tidak mau dipulangkan ke asalnya. Kami pun menjadi takut, tyas yang cengeng menangis sejadi-jadinya. Satu sekolahan pun gempar, hingga akhirnya kami meminta tolong pada salah satu guru ku bernama mustofa(guru matematika bandot). Dia pun menolong kami, ia mengeluarkan dua buah keris kecil dari dompetnya, kami yang melihatnya takjub, sedangkan teman-teman satu sekolah yang pengen melihat aksi kami, rela berdiri dan bertumpuk-tumpuk berada di balik kaca serta di pintu. Tidak terhitung berapa banyak orang yang melihat aksi kami hingga membuat kami makin tenar.
Selain mereka berenam, aku juga memiliki sahabat di SD itu, bernama puput, ia teman sebangku ku menggantikan mia. Kami suka band yang sama, saat pulang sekolah, aku sering bermain ke rumahnya dan makan ayam goreng buatan ibunya. Padahal, puput sendiri jarang maen ke rumah ku, karena kedua orang tuaku terkenal lumayan galak. Hehehee,,, peace ah ma,, pah…

Lanjut ke SMP
Berhubung nilaiku lumayan bagus, dan aku menjadi pinter mendadak ketika kelas 6 SD, hingga membuat aku berhasil masuk ke SMP favorit di kota itu. SMP negeri 1 pringsewu.
Aku masuk di kelas 1.3, kelas yang mengukir banyak kenakalan-kenakalan hingga membuat kami masuk daftar hitam dan membuat kami harus dipisahkan ketika beranjak ke kelas 3.
Yah, aku yang memang sudah terbentuk menjadi gadis tomboy lebih dekat dengan anak-anak cowo. Teman dekat ku ketika kelas 1 dan 2 adalah galuh, jati, nurvian, memet, ari(cewe), dll. Sobat, bahagianya aku bersama kalian. Aku merasa bahwa kita adalah penguasa sekolah.
Ada suatu kejadian tragis yang akhirnya memisahkan kami, yaitu tragedy melorotnya celana olah raga siska yang sengaja di pelorotin sama Galuh. Brow, kebayang gak malunya siska saat anak-anak tertawa melihat celana dalam siska yang keliatan. Kejadian itu membuat segerombolan kami dipanggil guru BK/BP.
Kenakalan berikutnya yang kami lakukan yaitu kami menghilangkan bola voli sekolahan, alhasil satu kelas dihukum bersama, serta banyak hal nakal lain nya yang tak dapat terlupakan. Termasuk bolos di saat pelajaran yang kami gak suka. Kejadian- kejadian itu hanya berlangsung dua tahun saja, karena setelahnya beberapa personil dari kami harus dipindah kelasnya, salah satunya Galuh.
Setelah kami beda kelas, kami pun jarang bersama lagi, dan kamipun tidak akrab lagi. Jarang bertegur sapa malah…
Brow, kebersamaan memang indah, setiap kenakalan-kenakalan dan tingkah kita mengukir kenangan tersendiri di hati.Perpisahan pun menjadi sebuah hal yang menakutkan dan tidak ingin kita lalui. Termasuk ketika aku berpisah dengan mu untuk selama-lamanya sobat, Galuh witaraga sang ketua onar dan orang yang membuat kelas kamikompak. Ia meninggal saat kelas 2 SMA karena kecelakaan.
Aku sangat kehilanganmu sobat, semoga kau tenang di sisi-Nya. Aku disini akan selalu meluangkan waktu untuk mendoakanmu.

Sekolah Menengah ATas
Yah, sobat lagi-lagi kepintaran mendadak dan keberuntungan masih berpihak padaku, karena aku berhasil masuk ke SMA yang memang favorit di kotaku. SMA N 1 pringsewu. Betapa beruntungnya aku karena bisa pintar di akhir-akhir sekolah. Hehehee,,,,
Kali ini aku hanya setahun saja sekolah di SMA 1, karena kelas dua aku pindah sekolah ke kota Cirebon. Oke, aku certain satu persatu aja ye… setahun aku di sekolah itu, tapi telah mengukir banyak kisah. Kebetulan kelasku waktu itu, lagi-lagi mendapat predikat kelas terburuk, sampai-sampai kelas kami ini bermerk “HENK CLASS”. Entah beruntung atau tidak, tapi karena aku selalu mendapat kelas yang terdiri dari anak-anak nakal, jadi mengukir banyak kisah yang tak terlupakan. Kelas kami ini, kumpulan anak-anak yang beragama non islam, jadi semua anak yang NON-islam dikumpulkan jadi satu. Sehingga perbandingan agama non-Islam dan islam di kelas itu 1 : 1. Satu kelas dengan orang yang non-Islam membuat aku jadi bisa lebih mengerti arti toleransi brow. Aku juga lebih taw banyak tentang pandangan mereka akan agamaku. Well kayaknya kita gak usah ngebahas agama ya. Berat soalnya..
Meskipun kelas ini banyak anak nakalnya, tapi soal prestasi jangan salah, kami punya jagoan jagoan yang ikut olimpiade, ada Yogi(sang ketua kelas sekaligus jagoan bahasa inggris), Andri teman sebangkuku (jagoan biologi), dan Budi (sang matematikawan sejati). Tidak hanya itu, kamipun berprestasi dalam bidang olahraga. Di tiap pertandingan olahraga, kami selalu menang meskipun kami baru kelas 1. Dalam bidang seni, kami juga sangat jago, dengan diperkuat oleh io (gitaris kelas) kami berhasil mengubah lagu. Berikut ini teks lagu _ingatlah hari ini_ by : project pop yang berhasil kami ubah kata-katanya
Kawan coba dengar apa yang kan kukatakan
Tentang dirimu yang selama ini
Ternyata kepalamu akan selalu botak
Eh kamu kayak si tukul..
Lihatlah tuh kaisar suka marah-marah
Apalagi bini nya si kaisar
Ditambah si jawa yang takut ama cewe
Kayak cacing kepanasan…
“Teks bahasa inggirisnya aku lupa”
Teman mu disini…
Kamu sangat berarti, istimewa di hati
Selamanya rasa ini…
Bila nanti kita tlah hidup masing-masing
Ingatlah henckclass ini

Begitulah teks lagu yang berhasil kami ubah untuk menggambarkan suasana kelas. Dikelas itu juga mengajarkan aku akan cinta, karena aku bertemu dengan mantan pacarku bernama Robi. Brow, jujur mungkin dari sekian banyak mantan pacarku kecuali pacar terakhir ku(BEAR) robi merupakan mantan yang sulit untuk dilupakan. Hahaaa…. Kalo robi baca, pasti GR dah…
Oke bahasan soal percintaan itu nanti aja di segmen lain, lanjut ngebahas lagi soal masa-masaku di henckclass. Disini, aku jadi anak yang lumayan pintar brow, ranking dua, lumayan kan??? Heheee… jadi anak kesayangan guru bahasa Indonesia ku, pak sutrisno. Beberapa guru lain nya pun banyak yang bangga akan prestasi dan kepintaranku, kecuali ibu saras(guru ekonomi yang cerewet). Ada suatu kejadian yang ngebuat aku sebal tapi GR, yaitu ketika aku dan beberapa anak henkclass makan di kantin, padahal bel masuk sudah berbunyi, pelajaran selanjutnya yang harus kami ikuti adalah kimia, guru kimia kami terkenal tegas, namun dengan santai nya mereka menikmati makanan dan menahanku untuk tidak masuk seraya salah satu dari mereka berkata “kan ada Vera, tenang aja makan nya, nikmatin aja”. Yah kan ada aku, kata-kata itu ngebuat aku GR, karena mungkin mereka berpikir ada aku yang lumayan pintar, jadi kalo masuk kelas pun guru rada gak enak untuk memarahi kami.
Sekian cerita tentang di henkclass, lanjut ya ke kelas 2 SMA.
Seperti yang aku katakana di awal, kelas 2 SMA, aku pindah ke SMA 2 kota udang(Cirebon). Aku duduk di kelas 2.4. disini lah yang membuat aku bertemu dengan para sahabat ku yang kuharap tak lekang oleh waktu, “hajar dan anri”. Di kelas ini, aku sempat merasakan cobaan yang begitu pahit, ketika sebagai anak baru terpaksa bermusuhan dengan dini karena gak sengaja menghilangkan card m3nya.
Kalo dikelas ini, gak seperti kelas-kelas yang selama ini aku duduki. Karena di kelas ini, gak semua nya saling ngebaur satu sama lain. Kita mempunyai sekat-sekat yang memisahkan. Tapi ada satu kenangan yang gak bisa aku lupakan, yaitu ketika aku dan teman-teman di kelas(sekitar 20 orang) pergi ke palutungan dan melihat air terjun yang sangat indah. Kami bermain gitar, bernyanyi-nyanyi bersama dan berpoto-poto ria. Namun, ada kejadian tragis di akhir perjalanan kami, yaitu mobi leka yuda (salah satu mobil yang dipakai untuk jalan-jalan) menabrak pohon yang membuat lecet mobilnya, alhasil kami semua maen dulu ke rumah eka yuda dan meminta maap dengan bokapnya.
Selanjutnya di kelas 3 ipa 2, disini aku mulai merasa semua udah saling membaur, tidak ada sekat-sekat lagi, hanya beberapa personil dari kelas ini saja yang jarang mau berkumpul. Kenangan indah banyak terukir, dari dimarahi oleh bapak totong (guru kimia paling kiler di sekolah) sampai kebersamaan yang terangkum pada saat ujian akhir nasional. Dimana pada saat itu, kita membuat taktik agar kelas kita lulus UAN semua, dan ternyata taktik itu pun berhasil.

Perjuangan Menuju SPMB dan berhasil masuk salah satu PTN negeri di UNPAD bandung
Agar masuk salah satu PTN, aku pun ikut bimbel di salah satu tempat course ternama di Cirebon. Meskipun, suka bolos saat les, tapi keberuntungan berpihak padaku karena akhirnya aku lulus pada seleksi masuk PTN. Aku lulus di fakultas keperawatan unpad. Awalnya, menyesal sekali aku karena masuk ke sebuah fakultas yang 90%nya di penuhi dengan wanita. Tapi syukur, sekarang sudah bisa menerima nya, meskipun terkadang rasa penyesalan itu hadir.
Sobat, ku beri nasehat pada kalian, jika kalian orang yang hobi bermain, dan lebih suka dengan pergaulan sosial, maka janganlah sekali-kali menceburkan diri dalam dunia kesehatan. Kau akan menyesal, karena disini, kau dituntut belajar ekstra, pergaulan nya pun terbatas.
Fakultas keperawatan, cocoklah untuk anak-anak rajin yang suka belajar. Entah fakultas yang salah kupilih atau aku salah masuk angkatan. Awalnya aku sangat merasa asing, jiwaku yang hobi bermain tidak sesuai dengan kondisi perkuliahan di fakultas ini. Tidak seperti masa-masa SMA yang setiap hal bisa dilakukan bersama dengan teman-teman, disini, terutama di fakultas ini maka akan dituntut untuk melakukan sendiri.
Setiap hari aku menangis sobat, menangis karena merindukan masa-masa kejayaan ku disekolah. Aku menyesal sekali karena telah memilih fakultas ini, dimana aku merasakan perbedaan cultur yang sangat menonjol. Dimana aku merasa, pergaulan ku terbatasi dan tersekat oleh asal muasal diriku. Bayangkan sobat, hampir seluruh mahasiswa disini adalah wanita, tentu kalian bisa membayangkan bagaimana kondisi sebuah tempat yang mayoritasnya wanita, semua memilki genk masing-masing. Jika kau ingin masuk kedalamnya, maka kau harus mengemis tak tahu malu.
Sobat, awal aku masuk fakultas ini, rasanya ingin mati saja. Tak ada teman yang bisa membuat mu semangat kuliah, tak ada teman yang bisa kamu ajak berhura-hura, karena semua terpaku pada belajar dan belajar.
Tapi syukur sekali sobat, karena kini aku tak merasa seperti itu lagi, aku tak merasa asing di fakultas itu. Meskipun sebagian orang akan memicingkan matanya melihat tingkah ku yang masih kanak-kanak dan tomboy. Tapi aku tak peduli, aku kuat karena ada teman-teman ku di kosan, calculus. Ada putri dan fitri, teman kampus ku yang telah menjadi tong sampahku selama aku kuliah disini. Ada rizka, teman ku di bem. Ada teman-teman futsal dikampusku, serta ada ari teman SMA dan teman kampusku juga.
Jikalau aku tak mengenal mereka, rasanya aku tak tahan kuliah di kampus itu.
Maaf jikalau tulisan ku menyinggung beberapa pihak. Tapi apalah daya, itulah yang kurasakan. Aku tak mau munafik.
Semoga saja, angkatan ku dan semua orang yang dikampusku ini bisa kompak, hingga membuat orang-orang sepertiku semangat untuk kuliah.
Readmore »

Rabu, 12 Agustus 2009

aku ingin menjadi mereka

Aku ingin mengukir namaku dibuku sejarah anak bangsa

Aku ingin seperti bung karno,
dengan semangatnya berhasil mengibarkan bendera pusaka

Aku ingin menjadi Suharto yang dapat membangun Negara dengan adikuasanya

Aku ingin seperti habibie , dengan kecerdasannya mampu mengukir prestasi didunia

Aku ingin seperti gusdur,
dengan kelihaian berdiplomasi mampu membodohi rakyat biasa

aku juga ingin menjadi megawati
wanita pertama yang berhasil menguasai Negara dengan title kebangsawanananya

Aku tentu ingin menjadi SBY,
Dengan sopan santunya berhasil membuat wanita tak berdaya
Readmore »

Kamis, 06 Agustus 2009

untaian kata ulang tahun sahabat

kenangan hari lahir akan membuat hari yang biasa menjadi teristimewa..
mungkin tak banyak yang dapat aku katakan tapi aku dapat menikmati kegembiraanmu dan keindahannya dalam lautan hatiku yang terdalam...
maaf jika hanya doa yang dapat aku tuangkan lewat kata-kata..
semoga hal-hal yang baek yang kan kaw lakukan ditiap detik waktu yang bergulir.. sehingga hanya kebaikan yang kan kaw dapatkan...............
Readmore »

beri gue satu kesempatan

Allan praditya memainkan jari-jari nya di senar gitar yang sudah hampir putus. Keseriusan tertampak dari wajahnya mencari kunci agar alunan gitar itu terdengar indah dan sesuai dengan lagu yang baru dibuatnya. Setelah selesai, ia meletakkan gitar nya di bawah, kemudian mengambil sebatang gumpalan tembakau yang dipenuhi racun-racun berbahaya di meja. Ia menyedot dalam-dalam gumpalan itu dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanan nya sibuk memencet tuts-tuts nomor di telpon genggamnya.
“halo…” kata alan membuka pembicaraan dengan orang yang ada di seberang telpon.
“hay lan..” sahut gadis itu
“malam ini nge-jam yuks” ajaknya
“oke jam berapa?”
“jam 8 di studio campretos ya, gue langsung tunggu lo disana aja,ok!”
“sip”
Rara, nama gadis yang ditelpon alan. Telah 1 tahun alan dekat dengannya, telah belasan kali alan menembaknya, namun disayangkan tak sedikitpun rara menaruh rasa pada allan. Meskipun berjuta-juta lagu telah dibuat allan dan dipersembahkan untuknya, ya apalah daya tak secuil pun bongkahan dinding es di hati rara meleleh.
Gadis itu yang ia kenal saat acara ulang tahun sahabatnya, ketika itu rara manggung bersama bandnya yang sudah lumayan terkenal. Permainan gitar rara yang memukau membuat alan jatuh hati pada pandangan pertama. Sehingga, alan merayu sahabatnya untuk mengenalkan nya dengan rara.
Satu cara paling ambuh buat Allan agar Rara mau di ajak keluar bersamanya adalah bermain music bersama(nge-jam).

***

Alan dibantu dengan beberapa temannya sedang sibuk menghias studio. Atap ruangan nya ia tempel dengan kertas kado, di dinding di pasang sebuah kain bertuliskan “HAPPY B’DAY”. Di bagian tengah ruangan terdapat sebuah meja yang menyerupai bodi gitar dengan dua buah kursi kayu yang dipasang berhadapan. Meja tersebut dilapisi taplak bermotif bunga-bunga, diatas meja diletakkan blackforest yang dikelilingi dengan lili-lilin kecil. Sedangkan alat-alat music studio diselimuti dengan kain-kain putih.
Tampak lah studio itu menjadi ruangan yang romantic, dipenuhi dengan lilin-lilin yang diletakkan di pinggir ruangan serta petikan bunga yang berserakan dilantai. Ruangan tersebut sengaja tidak dihidupkan lampu untuk menambah kesan syahdu.

***

Di tempat lain..
Rara baru pulang dari bermain skate board saat jam dinding menunjukkan pukul 7 malam. Teringat akan janjinya dengan alan, ia pun dengan cekatan menyambar handuk yang digantung dibelakang pintu untuk segera mandi.
Sekitar 15 menit ia pun selesai mandi, kemudian mengambil baju hitam gombrong yang ada di lemari serta memakai celana jins hitam rombeng yang telah dipakainya seharian ini. Tak luput, ia mengenakan gelang-gelang antic kesayangan nya yang ia beli di emperan toko.
Itulah rara, gaya dan dandanan nya yang cuek, dipadu dengan rambut pendek berwarna kuning membuat ia tampak seperti cowo dari kejauhan. Namun paras mukanya yang cakep dan keahlian bermain gitar serta sifatnya yang baik mampu menyihir alan sampai alan mati-matian mengejar cintanya.
***
Usai mendekor studio, Alan menanti Rara sambil sesekali melihat jam di tanganya. Tampak di wajah nya, kecemasan menanti Rara yang sudah telat 10 menit.
Tak beberapa lama kemudian, rarapun datang bersama motor bututnya. Senyum mengembang dari bibir alan melihat pujaan hatinya telah datang.
Saat Rara membuka pintu studio,
“SURPRISE….” Teriak teman-teman nya yang ada di dalam studio bersamaan.
“wow… ini pasti kerjaan lu ya lan?” Tanya Rara penuh selidik
Alan menjawab dengan senyum cengengesan nya. Berikutnya, acara tiup lilin dan potong kue dilaksanakan.
Sekitar pukul 10 malam, acara kejutan ulang tahun itu selesai, semua orang pulang. Yang tertinggal di studio hanyalah rara dan alan.
Saat Rara hendak pulang mengikuti jejak temannya yang sudah lebih dulu membuka pintu, Alan menarik tangan Rara.
“ra… jangan pergi dulu… ada yang pengen gue omongin ke lu” ujarnya seraya memeganggam tangan Rara erat
“ngomongin apaan lan?” Tanya Rara penasaran
“gue pengen bilang kalo gue suka sama loe. Terserah lu mau ngomong gue gak tahu malu karena udah berkali-kali nembak lu dan udah berkali-kali juga lu nolak gue. Tapi gue pengen, jadi pacar lu ra.”
“tapi… tapi gue gak bisa lan. Gue gak cinta sama lu..”
“apa yang ngebuat lu gak bisa cinta sama gue? Apa ra? Sumpah ra gue sayang banget sama lu… kenapa lu gak bisa ngerti..”
“gue taw lan, gue taw,, tapi gue gak bisa lan…”
“iya kenapa” Tanya alan dengan suara yang keras “kenapa ra?” Tanya nya lagi kali ini dengan suara lirih, karena rara tak kunjung menjawab..
“oke, kalo lu maksa gue.. selama ini, gue juga udah berusaha buat cinta sama lu lan, saat lu pertama kali ngungkapin perasaan itu ke gue. Saat gue ngeliat keseriusan lu buat dapetin cinta gue… Selama ini gue berusaha banget buat menemukan getar-getar cinta itu… tapi lan.. gue gak bisa… gue gak bisa cinta lu karena gue… karena gue pikir gue gak cinta cowo..Gue taw, lu mungkin kaget, lu mungkin kecewa sama gue lan.. tapi kisah hidup nyokap gue yang ditinggalin bokap kawin lagi, serta kelakuan kakak cowo gue yang pernah merkosa gue waktu gue kecil, ngebuat gue trauma buat percaya sama cowo lan.. gue trauma.., terlebih pergaulan gue yang lebih deket dengan kalian ngebuat gue taw seluk beluk kalian, gue jadi bener-bener ilfeel lan..” urai Rara sambil berurai air mata..
Alan kaget dan terkulai lemas. Ia tatap wajah Rara dalam-dalam berharap Rara menarik kembali ucapan nya. Namun, Rara tak kunjung berkata-kata. Rara malah membalikkan badannya dan berlari menuju pintu studio. Dengan cekatan, Alan mengejar rara dan menarik tangan Rara agar wanita itu tidak pergi meninggalkan nya.
“gue cinta sama lu ra, gue gak peduli lu bilang lu gak suka cowo ataupun lu lesbi. Gue cinta sama lu, gue janji.. gue akan ngebuat lu percaya bahwa gak semua cowo kayak bokap lu yang jahat karena udah ngeduain nyokap lu, gue gak akan kayak kakak lu yang bajingan. Gue janji, gue akan merubah persepsi lu tentang kaum gue… gue sayang sama lu.. beri gue satu kesempatan.. please ra..” ujar Allan penuh pengharapan
Readmore »

aku bukan orang gila

Sudah berulang kali ku katakan pada mereka, bahwa AKU TIDAK GILA.. aku hanya sedang menunggu ibuku yang pergi ke pasar untuk membelikan komik conan terbaru yang sudah ku minta dari seminggu yang lalu.

Ibu sudah berjanji padaku, jika aku rangking satu ia akan membelikan komik itu, makanya dari seminggu yang lalu setelah ku terima raport aku terus merongrong ibu untuk dibelikan komiknya.

“aku gak gila yah” ujar ku berulang kali setiap kali ayah memberi makan kepadaku sambil menatapku iba..

“bilang pada mereka yah, aku tidak akan meminjamkan komik itu, jadi mereka tak usah berebutan untuk mengemis padaku, tidak usah pula mereka memberikan batu-batu indah itu yah karena apapun yang akan mereka berikan padaku, aku tetap pada pendirianku untuk tidak akan meminjamkan komiknya”

Sambil bernyanyi lagu dari soundtrack film conan aku menunggu ibu di pojok kamarku yang seperti singgah sana raja ini. Aku dilayani seperti seorang ratu karena tiap aku lapar, maka ayah ataupun kakak-kakaku akan datang dan membawa sepiring nasi dengan lauk yang aku suka.

Ayah sangat takut akan ada yang menjahiliku jika aku keluar rumah, maka dari itu ayah mengikat kaki dan tanganku dengan kencang. Ia takut sekali aku pergi jauh darinya..

***

“sudah 8 tahun ia mengalami gangguan jiwa” kata ayah kepada seorang wanita cantik yang memegang sebuah microfon di tangannya

“sebelumnya maaf bapak, kalo boleh taw kenapa ya adik ini menjadi gila?” Tanya wanita itu sambil tersenyum manis padaku

“dia gila, karena ibunya meninggal dunia saat perjalanan membeli komik conan edisi terbaru yang ia minta” ujar ayah sambil sesekali menatapku dengan penuh kasih sayang

“lalu tangan adik ini diikat karena apa ya?” Tanya nya lagi sambil berjalan mendekati aku yang menatapnya dengan tajam

“kalo tidak diikat, ia akan pergi dari rumah. Waktu itu kami coba untuk tidak mengikatnya, lalu ia pergi, kami pun mencari kesana kemari, sampai seminggu kemudian baru kami temukan ia sedang tidur dipinggir jalan pasar dengan pakaian compang camping seperti habis di perkosa. Untuk menjaganya, kami terpaksa mengikatnya” kata ayah lirih sambil menteskan air mata nya.

Akupun menjadi sedih melihat ayah menangis, aku ikut merasakan kepedihan ayah, dan untuk itu aku menemani nya menangis..

Ayah mengelap air matanya, lalu ia berjalan menghampiriku yang sedang menangis meraung-raung, sambil merangkul tubuhku ia menatapku penuh arti. Aku tahu maksud dari tatapannya, yang kurang lebih artinya “nak, tak perlu kau menangis karena tadi yang kulakukan bukanlah menangis, ayah mu yang kuat ini tak mungkin menangis nak. Tadi ada debu yang membuat mata ayah pedih”

Hanya dengan rangkulan dan tatapan nya itu, tangisan ku pun reda.

“dia gadis yang cantik, sayang dia gila” ucap cowo yang sedari tadi sibuk mengambil video ku yang sedang duduk manis.

“hus..” kata wanita pembawa microfon itu sambil menginjak kaki cowo pencuri gambarku. “apakah anak anda pernah dibawa ke psikolog atau ke dokter jiwa?” Tanya nya lagi

“Wanita ini pastilah orang yang suka ingin tahu” pikirku

“selama setahun kami sekeluarga membawa ia ke psikolog-psikolog ternama, ustad-ustad atau pun segala bentuk alternative yang ditawarkan untuk orang yang mengalami gangguan jiwa. Tapi gak ada hasil”

“oh begitu.. baiklah bapak.. mungkin cukup sekian wawancara saya. Terima kasih untuk waktu yang sudah bapak luangkan. Saya mohon pamit dulu” ujarnya sambil menjabat tangan ayah yang penuh kehangatan.

Kemudian wanita dan cowo berkamera itupun pergi meninggalkan kamarku.

***

“Ayah aku bertemu ibu, ia membawa komik yang aku inginkan. Tapi, ia didampingi oleh para lelaki tampan bersayap. Siapa dia yah? Ah, entahlah yah, tapi aku senang karena akhirnya aku bertemu dengan ibu yah.. ia memelukku hangat dan mengajakku terbang ke angkasa.. aku tak pernah menyangka bahwa ibu bisa terbang. Tapi mengapa ayah terlihat tidak bahagia? Ayah malah menangis disampig gumpalan kain putih itu.”

Readmore »