Minggu, 17 November 2013

Pagi, Jogja

Pagi Jogja,pagi yang dingin yang diwarnai oleh letusan merapi. Biarkan saja merapi mengeluarkan laharnya karena manakala lahar semakin dipendam akan semakin berbahaya. Pagi ini begitu syahdu membuat jiwa-jiwa yang gamang semakin menyatu. Bagi sebagian orang, tentu ini waktu yang tepat untuk bersembunyi dibalik selimut mereka. Sebagian lagi, mungkin sudah melakukan aktivitas rutinitasnya. Bagi saya, pagi ini adalah waktu yang tepat untuk bercerita.
 ***
Cerita pagi ini tentang cinta, cinta yang akhir-akhir ini membuat logikaku tidak berjalan seirama. Saat logika ini sadar, saya akan mencerca diri sendiri, begitu bodoh saya, berjuang untuk orang yang tidak ingin diperjuangkan, yang kemudian terpaksa bermanipulasi mau diperjuangkan mungkin karena merasa iba. Iba dengan saya meminta balikan terus menerus. "I can't get close if you're not there.I can't get inside if there's no soul there. Just know I'm here whenever you need me I'll wait for you" --- Kalimat ini bodoh sekali bukan, ya memang bodoh, bodoh manakala otak saya sedang waras. Akan lain lagi ceritanya, ketika kewarasan ini sedang tersumbat. Memperjuangkannya adalah menjadi hal yang paling romantis yang pernah saya lakukan seumur hidup ini. Memperjuangkannya adalah hal yang pantas dilakukan, untuk orang sepertinya.
 ***
Pagi Jogja, teman sudah mulai bosan mendengar cerita tentang hal yang senada. Hanya blog ini yang tidak pernah menolak untuk mempublikasikan cerita saya, meski akhirnya tidak akan ada solusi yang didapatkan. Mungkin mereka bosan dengan saya yang terlalu drama, terlalu bodoh dan tidak bisa dinasehati.
 ***
Terjebak dalam cinta segitiga : Sepenggal lagu dari chrisye "Menjadi seperti yang kau pinta" mungkin akan mampu menceritakannya ..
Maafkan aku tak bisa memahami maksud amarahmu
Membaca dan mengerti isi hatimu
 Ampuni aku yg telah memasuki kehidupan kalian
Mencoba mencari celah dalam hatimu
 Aku tahu 'ku takkan bisa
 Menjadi s'perti yang engkau minta
Namun selama nafas berhembus aku kan mencoba
Menjadi seperti yang kau minta

 ***
Terjebak nostalgia by Raisa, mungkin ini lagu yang tepat menggambarkan perasaan orang yang saya sayang : Ku 

Takkan pernah merasa 

Rasakan cinta yang kau beri

Ku terjebak di ruang nostalgia
Semua yang ku rasa kini

Tak berubah sejak dia pergi

Maafkanlah ku hanya ingin sendiri
 Ku di sini

 ***
Jarak yang terlalu jauh memisahkan mereka,ditambah kehadiran saya yang kemudian memisahkan cinta mereka. Saya orang baru, yang hadir dalam kehidupan kisah cinta mereka yang sudah 2 tahun dijalani. Saya hadir merusak segalanya. Kemudian sampai pada akhirnya, orang yang saya perjuangkan menyadari bahwa saya tidak mengerti perasaannya, dia merasa tidak cocok dengan saya. Lalu dia pergi, dan kembali kepada mantannya yang sudah memiliki orang lain dikehidupannya. Kemudian saya memaksa untuk datang lagi, memaksa dan memaksa sampai pada akhirnya dia merasa iba. Harusnya sudah benar pilihan saya menjauh darinya, menghilang tanpa pernah kembali, tidak perlu memikirkan perasaannya, tidak usah lagi peduli, seharusnya. Namun yang terjadi adalah saya kembali, saya perjuangkan, saya masuk lagi, saya membuat kehidupan saya menjadi rumit, lalu dia menerima saya walau sebenernya tak akan pernah menganggap saya ada. Haruskah kini saya pergi lagi, haruskah kini saya tidak pernah kembali, haruskah saya menyadari ini hanyalah sebuah kebodohan semata? Ya mungkin harus, harusnya saya pergi diam-diam, dan tak usah berharap dia kembali.

 ***
Sekian cerita pagi ini, lain waktu akan disambung lagi, karena aku tahu hanya kamu yang tidak pernah bosan mendengar ceritaku. This is my blog, suka2 saya bercerita apa...
Readmore »

Rabu, 13 November 2013

JANGAN PANGGIL AKU MAS..!!

Udah lama kayaknya gw ga ngeblog, gara-gara lebih fokus ke kehidupan yang lain (Bukan kehidupan yang sebenarnya). Tulisan kali ini bukan tentang cinta, bukan juga tentang drama yang minggu ini sering gw lakoni. Ini tentang parodi ironi "Jangan panggil aku mas". Gw seorang wanita tomboy, yang lebih nyaman memakai kemeja lebar / kaos-kaos tidak sempit asal tetek saya ga terlalu keliatan (Semoga ga ke detect Indonesia positif sebagai situs porno). Gw punya suara yang agak ngebass down low (bukan lagu), jadi suara gw cenderung ketestis-testisan gitu, maksudnya kelaki-lakian. Udah sering banget kalo nelpon orang dikira mas-mas, malah pernah dipanggil om loh, sampe-sampe sahabat gw juga pernah ngira gw mas2, gara2 dia ganti HP dan ga ngesave nomer gw. Jadi bisa dibayangkan betapa lelakinya suara gw.Sampai pernah, suatu kali gw mau beli tiket pesawat, gw batalin pesen dan langsung tutup tuh telpon, gara2 tuh orang manggil gw mas2. Pernah juga waktu lagi jalan sama gebetan gw, pada posisi itu, gw lagi pakai jaket punya dia yang menutupi buah dada gw, pakai masker, dan tidak lupa pakai helm.Saat kami berhenti sejenak untuk membeli cemilan karena lapar. Pesanlah gw bakso tusuk 5000, gw kasih duit 10ribu, lalu beginilah komen terakhir penjual "Ini mas kembaliannya".. Kemudian gw cuma tersenyum dibalik masker gw. Sambil dalam hati menenangkan diri sendiri, ah ga apa-apa, dia kan ga liat rambut panjang gw, ga juga liat muka gw yang cakep ini, atau ga liat juga tetek gw. Tapi sampai suatu ketika ada cerita yang lebih parah dari yang tadi, kala itu gw lagi pakai baju yang membuat dada gw yang besar ini menonjol dan terlihatlah lekukan tubuh gw. Tersesatlah gw, didalam kota Yogyakarta ini untuk menuju sebuah GOR Futsal. Lalu gw menepi dan bertanyalah gw jalan pada dua orang mas-mas. Pria pertama menerangkan denah lokasi GOR Futsal itu dengan seksama. Setelahnya pria 2 mencoba membantu menerangkan dan menjelaskan lokasinya. Tapi yang membuat tidak jelas manakala akhir kata dia bilang "Iya MAS, jadi disitu tempatnya". Oh MY GOD, terlalu kecil kah tetek gw, ga liat dia ada tonjolan gede didepan yang berukuran 36 B/C ini?. Ah kurang cewe apa kali gw, sampe2 masih dipanggil mas-mas.Mungkin sebaiknya gw harus tanya bukan pake suara gw yang ketestis-testisan ini, melainkan pake buah dada gw yang menantang ini, maka dia ga akan panggil gw "MAS".
Saya dan baju yang saya gunakan kala manusia bertestis itu memanggil saya "MAS"
Readmore »