Pagi Jogja,pagi yang dingin yang diwarnai oleh letusan merapi. Biarkan saja merapi mengeluarkan laharnya karena manakala lahar semakin dipendam akan semakin berbahaya. Pagi ini begitu syahdu membuat jiwa-jiwa yang gamang semakin menyatu. Bagi sebagian orang, tentu ini waktu yang tepat untuk bersembunyi dibalik selimut mereka. Sebagian lagi, mungkin sudah melakukan aktivitas rutinitasnya. Bagi saya, pagi ini adalah waktu yang tepat untuk bercerita.
***
Cerita pagi ini tentang cinta, cinta yang akhir-akhir ini membuat logikaku tidak berjalan seirama. Saat logika ini sadar, saya akan mencerca diri sendiri, begitu bodoh saya, berjuang untuk orang yang tidak ingin diperjuangkan, yang kemudian terpaksa bermanipulasi mau diperjuangkan mungkin karena merasa iba. Iba dengan saya meminta balikan terus menerus. "I can't get close if you're not there.I can't get inside if there's no soul there. Just know I'm here whenever you need me I'll wait for you" --- Kalimat ini bodoh sekali bukan, ya memang bodoh, bodoh manakala otak saya sedang waras. Akan lain lagi ceritanya, ketika kewarasan ini sedang tersumbat. Memperjuangkannya adalah menjadi hal yang paling romantis yang pernah saya lakukan seumur hidup ini. Memperjuangkannya adalah hal yang pantas dilakukan, untuk orang sepertinya.
***
Pagi Jogja, teman sudah mulai bosan mendengar cerita tentang hal yang senada. Hanya blog ini yang tidak pernah menolak untuk mempublikasikan cerita saya, meski akhirnya tidak akan ada solusi yang didapatkan. Mungkin mereka bosan dengan saya yang terlalu drama, terlalu bodoh dan tidak bisa dinasehati.
***
Terjebak dalam cinta segitiga : Sepenggal lagu dari chrisye "Menjadi seperti yang kau pinta" mungkin akan mampu menceritakannya ..
Maafkan aku tak bisa memahami maksud amarahmu
Membaca dan mengerti isi hatimu
Ampuni aku yg telah memasuki kehidupan kalian
Mencoba mencari celah dalam hatimu
Aku tahu 'ku takkan bisa
Menjadi s'perti yang engkau minta
Namun selama nafas berhembus aku kan mencoba
Menjadi seperti yang kau minta
***
Terjebak nostalgia by Raisa, mungkin ini lagu yang tepat menggambarkan perasaan orang yang saya sayang : Ku Takkan pernah merasa
Rasakan cinta yang kau beri
Ku terjebak di ruang nostalgia
Semua yang ku rasa kini
Tak berubah sejak dia pergi
Maafkanlah ku hanya ingin sendiri
Ku di sini
***
Jarak yang terlalu jauh memisahkan mereka,ditambah kehadiran saya yang kemudian memisahkan cinta mereka. Saya orang baru, yang hadir dalam kehidupan kisah cinta mereka yang sudah 2 tahun dijalani. Saya hadir merusak segalanya. Kemudian sampai pada akhirnya, orang yang saya perjuangkan menyadari bahwa saya tidak mengerti perasaannya, dia merasa tidak cocok dengan saya. Lalu dia pergi, dan kembali kepada mantannya yang sudah memiliki orang lain dikehidupannya. Kemudian saya memaksa untuk datang lagi, memaksa dan memaksa sampai pada akhirnya dia merasa iba. Harusnya sudah benar pilihan saya menjauh darinya, menghilang tanpa pernah kembali, tidak perlu memikirkan perasaannya, tidak usah lagi peduli, seharusnya. Namun yang terjadi adalah saya kembali, saya perjuangkan, saya masuk lagi, saya membuat kehidupan saya menjadi rumit, lalu dia menerima saya walau sebenernya tak akan pernah menganggap saya ada. Haruskah kini saya pergi lagi, haruskah kini saya tidak pernah kembali, haruskah saya menyadari ini hanyalah sebuah kebodohan semata? Ya mungkin harus, harusnya saya pergi diam-diam, dan tak usah berharap dia kembali.
***
Sekian cerita pagi ini, lain waktu akan disambung lagi, karena aku tahu hanya kamu yang tidak pernah bosan mendengar ceritaku. This is my blog, suka2 saya bercerita apa...
Readmore »
***
Cerita pagi ini tentang cinta, cinta yang akhir-akhir ini membuat logikaku tidak berjalan seirama. Saat logika ini sadar, saya akan mencerca diri sendiri, begitu bodoh saya, berjuang untuk orang yang tidak ingin diperjuangkan, yang kemudian terpaksa bermanipulasi mau diperjuangkan mungkin karena merasa iba. Iba dengan saya meminta balikan terus menerus. "I can't get close if you're not there.I can't get inside if there's no soul there. Just know I'm here whenever you need me I'll wait for you" --- Kalimat ini bodoh sekali bukan, ya memang bodoh, bodoh manakala otak saya sedang waras. Akan lain lagi ceritanya, ketika kewarasan ini sedang tersumbat. Memperjuangkannya adalah menjadi hal yang paling romantis yang pernah saya lakukan seumur hidup ini. Memperjuangkannya adalah hal yang pantas dilakukan, untuk orang sepertinya.
***
Pagi Jogja, teman sudah mulai bosan mendengar cerita tentang hal yang senada. Hanya blog ini yang tidak pernah menolak untuk mempublikasikan cerita saya, meski akhirnya tidak akan ada solusi yang didapatkan. Mungkin mereka bosan dengan saya yang terlalu drama, terlalu bodoh dan tidak bisa dinasehati.
***
Terjebak dalam cinta segitiga : Sepenggal lagu dari chrisye "Menjadi seperti yang kau pinta" mungkin akan mampu menceritakannya ..
Maafkan aku tak bisa memahami maksud amarahmu
Membaca dan mengerti isi hatimu
Ampuni aku yg telah memasuki kehidupan kalian
Mencoba mencari celah dalam hatimu
Aku tahu 'ku takkan bisa
Menjadi s'perti yang engkau minta
Namun selama nafas berhembus aku kan mencoba
Menjadi seperti yang kau minta
***
Terjebak nostalgia by Raisa, mungkin ini lagu yang tepat menggambarkan perasaan orang yang saya sayang : Ku Takkan pernah merasa
Rasakan cinta yang kau beri
Ku terjebak di ruang nostalgia
Semua yang ku rasa kini
Tak berubah sejak dia pergi
Maafkanlah ku hanya ingin sendiri
Ku di sini
***
Jarak yang terlalu jauh memisahkan mereka,ditambah kehadiran saya yang kemudian memisahkan cinta mereka. Saya orang baru, yang hadir dalam kehidupan kisah cinta mereka yang sudah 2 tahun dijalani. Saya hadir merusak segalanya. Kemudian sampai pada akhirnya, orang yang saya perjuangkan menyadari bahwa saya tidak mengerti perasaannya, dia merasa tidak cocok dengan saya. Lalu dia pergi, dan kembali kepada mantannya yang sudah memiliki orang lain dikehidupannya. Kemudian saya memaksa untuk datang lagi, memaksa dan memaksa sampai pada akhirnya dia merasa iba. Harusnya sudah benar pilihan saya menjauh darinya, menghilang tanpa pernah kembali, tidak perlu memikirkan perasaannya, tidak usah lagi peduli, seharusnya. Namun yang terjadi adalah saya kembali, saya perjuangkan, saya masuk lagi, saya membuat kehidupan saya menjadi rumit, lalu dia menerima saya walau sebenernya tak akan pernah menganggap saya ada. Haruskah kini saya pergi lagi, haruskah kini saya tidak pernah kembali, haruskah saya menyadari ini hanyalah sebuah kebodohan semata? Ya mungkin harus, harusnya saya pergi diam-diam, dan tak usah berharap dia kembali.
***
Sekian cerita pagi ini, lain waktu akan disambung lagi, karena aku tahu hanya kamu yang tidak pernah bosan mendengar ceritaku. This is my blog, suka2 saya bercerita apa...