Senin, 25 April 2011

Ba'asyir adalah kafir

Metrotvnews.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kafir. Hal itu dikatakan terdakwa kasus terorisme Rais al-Am Majelis Anshor At-Tauhid Abu Bakar Ba'asyir dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (25/4).

Menurut Ba'asyir, SBY pantas disebut kafir karena gagal menjalankan syariat Islam di Indonesia. "Itu sudah menjadi konsekuensi, jika seorang pemimpin di negara ini tidak menjalankan syariat Islam dengan benar. Sangat pantas jika saya mengatakan bahwa SBY itu seorang kafir," tegas Ba'asyir.

"Pemimpin manapun yang memimpin negara ini, tetapi tidak menjalankan hukum Islam dengan sebagaimana mestinya, maka hukuman yang layak diberikan kepada orang itu adalah hukum kafir," ungkap Ba'asyir.

Apalagi, lanjutnya, selama pemerintahan SBY, umat Islam selalu terpojokan dengan berbagai macam fitnah dan tuduhan. Karena itu, cara yang harus ditempuh seorang pemimpin adalah menjalankan hukum Islam secara benar.

Dalam konsep daulah Islamiyah yang dimaksud Ba'asyir, semua warga negara yang tidak melaksanakan hukum Islam secara benar maka itu kafir. "Itu sudah menjadi konsekuensi atas perbuatannya," ujarnya. (MI/**)


VIVAnews -- Terdakwa kasus terorisme, Abu Bakar Ba'asyir menuding pemerintahan Indonesia dari presiden pertama hingga yang memerintah saat ini adalah kafir.

"Soekarno sampai SBY itu kafir karena nggak mau melakukan hukum Islam," kata Ba'asyir saat persidangan di PN Jakarta Selatan, Senin 25 April 2011. "Dia taghut karena Allah bilang dia taghut, itu ada di dalam Al Quran" tambah Ba'asyir.

Ba'asyir juga mengatakan dirinya setuju dengan adanya Negara Islam Indonesia. Karena, menurut dia NII itu wajib dalam ajaran agama Islam. "Kalau nggak itu namanya murtad" kata dia.

Namun, amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) tak setuju dengan perampokan bank CIMB di Medan. Kata dia bukan termasuk idad atau mengambil barang milik orang kafir. "Bukan idad itu perampokan itu ya murni perampokan" kata Ba'asyir.

Idad menurut dia, mengambil barang milik orang-orang kafir ketika orang kafir tersebut menyerah dalam sebuah peperangan dan digunakan untuk keperluan syariat. "Saya dengar kemarin waktu kesaksian, mereka merampok dan uangnya dipakai sendiri, ya itu merampok namanya bukan idad" kata Ba'asyir.

Meskipun Bank CIMB milik orang kafir, kata dia tapi merampok dengan cara seperti itu tidak dibenarkan.

Sebelumnya, Ba'asyir juga tak membenarkan aksi bom Serpong yang diduga diotaki Pepi Fernando. Menurut Ba'asyir, mengganggu orang beribadah pada Tuhan itu tak dibenarkan agama Islam.

"Jadi di dalam Islam, itu nggak benar itu," kata Ba'asyir. "Mungkin mereka beranggapan yang sedang beribadah itu kafir," kata Ba'asyir sebelum menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Senin, 25 April 2011.

Ba'asyir didakwa terlibat dalam jaringan terorisme di Indonesia. Dia diduga berperan sebagai donatur pelatihan militer di Aceh. Kejaksaan menuntut Ba"asyir pasal berlapis Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana Terorisme, Ba'asyir terancam hukuman mati.

Ba'asyir juga dituduh merencanakan dan menggerakkan orang lain untuk melakukan aksi teror, serta telah menggunakan senjata api, amunisi, atau bahan peledak secara ilegal. Menurut jaksa, semua itu dilakukan Ba'asyir sejak Februari 2009 hingga Maret 2010. (eh)


Dan berbagai komentar pun berhamburan, dari yang mendukung beliau sampai pada mengkafirkan beliau juga..
--> Kok tidak ada yang paham sih maksud Ustad Baasyir ini,maksudnya dari jaman soekarno sampe SBY si ustad yang antik ini KAFIR,karena dia sering mengkafirkan orang ... sampe-sampe gak sadar kalo dirinya KAFIR ....... gitu lho gaaann
--> Hukum menkafirkan seseorang itu harus di sandarkan kepada Al-Qur'an & Hadist ,kalo dasarya sudah jelas menurut Al Qur'an & Hadist kenapa tdk ? Bukan berarti kafir tdk bisa kembali muslim/islam ,kalo dia mau bertaubat nasuha(sebenar-benarnya taubat) Insya Allah akan di ampuni dgn syarat jangan melakukan kembali perbuatan itu. Wahai umat islam Indonesia mari kita bersatu untuk menegakkan negara republik indonesia,dengan berdasarkan syareat islam yg akan juga mengayomi umat non islam .
--> Yang Bikin Islam Terpojokan itu ANDA Ba'a Sir Kasus Bom anda lah yg Membuat Islam di Pojokan! NGERTI, PAHAM, JELAS.
--> man kafaro mu`minan fahuwa faqod kafir .BARANG SIAPA YANG MENGKAFIRKAN ORANG MUKMIN MAKA DIA SENDIRI YANG TELAH KAFIR,haram bagi umat islam mengkafirkan orang yang sudah jelas keimanannya,apakah baasyir lupa dengan RUKUN IMAN,RUKUN ISLAM..? apakah dia benar2 muslim?



Satu-satunya jalan untuk mengakhiri orang yang seperti ini adalah, adalah MATI..! Seandainya ini ada di zaman soeharto saya yakin , anda tidak akan hidup sampai didetik ini!
Readmore »

Sabtu, 23 April 2011

3 Bulan lagi

InsyaALLAH 3 bulan lagi aku ada disini, di sebuah kota yang penuh dengan arti. Dimana aku dapat bertemu dengan mu, mengenalmu, dan akan menjadi bagian dari kenangan masa lalumu. 3 Bulan lagi insyaALLAH kita akan memilih, memutuskan dan menentukan jalan kehidupan kita masing-masing.

Bukan hal yang mudah untuk menentukan langkah, perlu waktu, perlu cara untuk meraih keberhasilan disetiap langkah yang kita hentakkan. Namun, apapun keputusannya, bagaimanapun akhir kisah kita nantinya,kamu akan selalu ada disini, dalam porsi yang tepat dihatiku.

Rasanya waktu berlalu begitu cepat, meski terkadang aku merasa ingin segera mengakhirinya. Banyak canda, banyak tawa yang terukir, tapi banyak pula tangis yang masih membekas. Semuanya akan terangkum dalam memori otakku. Suatu kali, suatu saat nanti jika kita semua telah menentukan arah kita masing-masing, aku ingin kita akan bertemu kembali, disuatu tempat yang indah dan diwaktu yang tepat untuk saling berbagi cerita.

Entah mengapa detik-detik diwaktu yang bergulir ini, memoriku seringkali berputar disaat pertama kali kita bertemu, berkenalan, dan kemudian mengikat janji dalam sebuah ikatan persahabatan. Entah mengapa pula ada rasa sedih, dan tak berdaya, serta penyesalan yang mendalam hingga membuat ku selalu bertanya-tanya "mengapa aku tidak bisa selalu ada disamping mu disaat kamu membutuhkanku? mengapa aku begitu bodohnya dengan menyia-nyiakan kamu sebagai sahabatku? mengapa aku harus marah ketika kamu hanya sedikit berbuat salah?"

Penyesalan ini seakan larut dan menjadi suatu momok besar untuk ku dalam menghadapi perpisahan. Aku tak sanggup, dan terkadang aku ingin berlari dari mu sebelum kita benar-benar saling menghilang. Rasanya aku ingin mulai belajar untuk menjauh, mulai belajar untuk membuat mu membenciku, agar pada saatnya nanti, disaat perpisahan tak akan ada lagi tangis, dan tak perlu ada sendu.

3 bulan lagi teman, insyaALLAH 3 bulan lagi, aku ada disampingmu, melihat wajahmu, atau menjahilimu, karena setelah itu kita akan menentukan arah untuk berlayar mencari pelabuhan yang aman untuk kita tinggali.

Bismillah, insyaALLAH 3 bulan lagi aku akan menjadi bagian dari masa lalu mu yang kemudian merindukanmu.
Readmore »

Jumat, 22 April 2011

Tahapan cinta



Tahapan dalam sebuah hubungan, who everybody called "LOVE"

A. Periode Kasmaran
Saat kamu kasmaran atau cinta pada seseorang, kamu akan merasakan gejala seperti berikut ini :
1. Keringat panas dingin, padahal kamu gak demam kan?
2. Wajah memerah, padahal kamu makan bakso aja nggak kepedesan kan?
3. Tertawa, padahal harusnya kamu sedih kan?
4. Perasaan berbunga-bunga, padahal kamu gak lagi menang lotre kan?
5. Jantung berdebar kencang, padahal kamu gak jantungan kan?


Nah, fenomena aneh tersebut di atas, bukan salahnya cuaca, salah makan, atau bahkan sakit jiwa., tapi salahnya si dia, yang tanpa sengaja mencuri hatimu.

Saat dia tersenyum, kamu pun tersipu. Sejuta kembang , sejuta warna, sejuta wangi, dan sejuta nada serta-merta mengisi hari-harimu. Tanpa peringatan dan tiba-tiba kamu pun telah jadi “gila”. Si”gila”, makan pakai gelas, minum pakai piring, baju dijadikan celana, celana kolor dijadikan topi. Kamu patutu dikasishi, tapi anehnyakamu tuh merasa paling bahagia sedunia. Apa mau dikata, inilah gejala lagi kasmaran.

B. Periode Pedekate
“Gila” tanpa penyaluran bakal bikin kamu jadi gila beneran. Obatnya Cuma satu, yang terbuat dari resep berikut :
1. Nama si dia, ?
2. Status si dia. Single, ganda, atau ganda campuran?
3. Dimana si dia tinggal?
4. Berapa nomor hp si dia?
5. Apa makanan kesukaan si dia?
6. Nenek si dia kalau dikasih coklat, kira-kira mau dukung nggak ya?
7. Setiap inbox yang masuk, berharap sms dari dia
8. Setiap kali baca status facebook dan twitternya, penasaran itu buat siapa
Kamu jadi sadar, kamu akan segera “sakit” jika tidak minum resep di atas.

C. Periode Jadian Atau di tolak
Baru seminngu plus satu hari berkenalan, serasa mendaki Mount Everest berbulan-bulan. Kamu merasa mengenal si dia melebihi siapa pun termasuk emak bapaknya sendiri. Tapi nasib kamu diujung jarum, antara dia menerima kamu sebagai pacar alias jadian atau posisimu tetap sebagai “pemain cadangan” alias ditolak.

Seperti film End Of the world – Kiamat telah tiba. Bumi diterjang meteor, hancur dan porak-poranda di seluruh penjuru dunia. Kamu harus Tanya dia, “apa kamu mau jadi pacarku?”, selagi si dia disisihmu, karena kamu sadar jika tidak sekarang, maka tidak ada lagi hari esok.

Kamu menyadari hidupmu “dipertaruhkan”, selagi menanti jawabanya. Akhirnya dia buak mulut dan menyatakan “iya”. Kamu lega bukan main, kamu telah selamat dari bencana meteor, yang meleset beberapa inci dari posisimu, tapi tetap menerjang temanmu yang ternyata tidak seberuntung dirimu. Dia hangus mengenaska, setelah seseorang yang ditembaknya menyatakan “tidak”. “kasihan dech temen loe..!”, tapi inilah kejamnya periode jadian atau ditolak.

D. Periode Pacaran
Seperti benih yang ditaburkan di lading. Babak cintamu, belum tuntas, tapi baru berawal di episode pacaran, dimana dalam periode ini, kamu dan dia akan berlatih menjadi sepasang “petani”.

Agar benih cinta yang kalian semai dapat tumbuh menjadi bibit dan diharapkan terus tumbuh sampai kuat dan dewasa, maka kalian harus rajin-rajin menyiam dengan kehangatan, merawat dan member pupuk kasih saying. Semua proses tidak mudah membalikkan telapak kaki, selalu ada saja tantangan yang mengancam kebersamaan kalian.

Jika kalian tak cukup mampu menjadi “petani” yang baik., maka pupuk tahi kebo yang biasanya rasa coklat akan terasa memuakkan dan menyakitkan. Sehingga benih cinta yang kalian tanam berakhir layu dan busuk di periode ini. Tetapi jika kalian terbukti bisa saling menjaga, mengisi dan memahami satu sama lain, maka kalian adalah sepasang “petani” yang berbakat. Untuk itu, kalian memang pantas menikmati tahi kebo rasa cokelat dan sepatutnya diacungin jempol untuk kekompakan kalian.

E. Periode Menikah
Salut...!!!salut buat kamu yang bisa sampai ke periode menikah. Karena menikah, dari zaman nenek moyang kita seorang pelaut sampai sekarang, merupakan sesuatu yang teramat sacral dan menandakan ikatan tertinggi dalam suatu hubungan percintaan.

Kalian yang menikah pantas disebut sebagai pria sejati dan wanita luar biasa. Sungguh kombinasa pasangan yang luar biasa. Sungguh kombinasi pasangan yang mengagumkan dan layak diacungi dua jempol, karena sedikit dari jutaanm, tentunya, yang bisa melewati periode-periode sebelumnya untuk sampai pada periode menikah ini.

F. Periode live happiy ever after atau divorce disaster
Hmmmmmm.....sayangnya kita tidak hidup dalam cerita dongeng, yang selalu berkahir live happiy ever after. Kenyataan yang ada jauh lebih pahit dari kopi basi. Sudah pahit, basi pula..!!!

Biarpun kalian sudah bersusah payah membesarkan benih hingga dewasa dan melewati berbagai periode cinta, yang namanya badai dan ancaman tak akan pernah cuti dari usaha mengacaukan bahtera rumah tangga kalian. Sekalipun kalian telah menuai hasil dari benih kalian, baik anak, cucu, cicit, maupun cuit.

Begitu kalian sudah menyatu, sehingga perbedaan sudah bukan lagi isu utama. Maka kehidupan percintaan akan berakhir dengan live happily ever after serta layak untuk diacungi jempol kaki dan jempol tangan sekaligus. Tapi bagi kalian yang tak kunjung bisa meredamkan konflik dalam rumah tangga, dan akhirnya terjadilah divorce disaster, maka dengan berat hati kita semua acungi dua kelingking untuk keputusan tersebut.

Kabar baiknya, bagi yang belum menikah atau siap-siap menikah. Berdasarkan tebk-tebakan, ternyata jauh lebih sedikit pernikahan yang berakhir dengan perceraian dibandingkan mereka yang live happily ever after. Kalau nggak percaya, coba aja Tanya kiri-kanan tetanggamu, “banyakan mana, cerai atau tak cerai?”.

Ok!!, itulah enam periode cinta. Jika disesuaikan dengan kehidupan cinta masing-masing, dapat membentuk siklus berikut :
- Partail, baru di periode-periode awal tapi sudah harus berakhir dan harus ulang lagi dari nol.
- Full Stop, setelah enam periode terus berakhir dengan divorce disaster, dan mengulang lagi dari nol.
- Jumping, atau lompat dari satu periode lain.
Readmore »

Kamis, 21 April 2011

CINTA


Untuk mendefinisikan cinta sangatlah sulit, karena tidak bisa dijangkau dengan kalimat dan sulit diraba dengan kata-kata.

***
Cinta juga adalah sebuah Misteri yang sangat susah untuk dilukiskan. Dalam lukisan Michael Angelo tentang arti Cinta hanya ada lukisan kedua tangan yang terbuka dan tampak seorang pemuda dengan baju kusut yang berjalan dari kejauhan. Filosofi arti Cinta bagi banyak orang adalah sebuah kata yang paradoks. Tidak ada satu ahli Filsafat pun yang tuntas memberikan Filosofi arti Cinta yang memuaskan. Saat jatuh cinta pun kita semua pasti setuju bahwa terlalu sulit menggambarkan perasaan cinta yang sedang kita alami. Lebih mudah menggambarkan sel terkecil dalam tubuh daripada melukiskan atau memberi gambaran Filosofi Cinta. Namun ada sebuah gambaran kecil mengenai Filosofi Cinta yang mungkin bisa memberi sedikit gambaran tentang arti Cinta.

Suatu saat ada seorang Pemuda yang bertanya kepada ayahnya. "Apa itu Cinta dan bagaimana cara agar aku mendapatkannya ?" tanya pemuda itu kepada sang Ayah. Ayahnya pun menghela nafas panjang dan memberikan sedikit gambaran Filosofi arti cinta kepada pemuda tersebut "Pergilah ketaman sebelah, pilihlah Bunga yang menurutmu paling indah dan bawalah kemari, namun jangan pernah kamu berbalik arah". Lalu pergilah pemuda tersebut ketaman sebelah rumah dan melakukan seperti yang diperintahkan.

30 Menit kemudian Pemuda tadi kembali tanpa bunga satupun ditangannya. Sang ayahpun bertanya "Apakah kau tidak menemukan bunga terindah dalam taman tersebut ?" Pemuda itupun menjawab "Ketika aku menyusuri seluruh taman dengan terus berjalan maju, sebenarnya aku melihat bunga terindah, namun aku abaikan sementara karena aku berpikir mungkin masih ada bunga yang lebih indah. Setelah aku susuri semua dan mengingat bahwa aku tidak boleh berbalik arah, maka aku baru sadar bahwa tidak ada bunga yang lebih indah lagi selain bunga terindah yang tadi aku lihat". Ayahnya hanya tersenyum dan berkata "itulah arti Cinta".

***

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup . Dan jangan sesekali kamu mengatakan tidak mencintainya lagi, bilamana kamu masih belum dapat melupakannya.

***

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu,tetapi lebih menyakitkan lagi, kamu mencintai seseorang tetapi kamu tidak pernah berani
mengutarakan cintamu kepadanya.

***
tak pernah cukup kata menjabarkan keindahanmu, tak pernah cukup batas memagari kehadiranmu. kau lebur mimpi menjadi bentuk. Kau pahat angan memiliki raga. Bagimu segalanya mungkin -rafky, lelaki terindah-

***

Cinta tidak pernah salah, yang salah adalah perilaku seksual yang mengatasnamakan cinta, jika tidak sesuai dengan aturan yang ada. - Tn. A seorang gay-

***

Ibnul Qayyim mengatakan: “Cinta tidak bisa didefinisikan dengan jelas, bahkan bila didefinisikan tidak menghasilkan (sesuatu) melainkan menambah kabur dan tidak jelas, (berarti) definisinya adalah adanya cinta itu sendiri.” (Madarijus Salikin, 3/9)
Readmore »

Untuk Kamu


Untuk apa matahari terbit jika pada senja ia akan tunduk dan pergi. Untuk apa malam yang kelam datang, jika akan membuat hati semakin sunyi.
Untuk apa perlu ada awal, jika semua harus diakhiri. Untuk apa hati ini tercipta, jika hanya untuk tersakiti.

*** Jawabnya untuk kamu, kamu yang bahagia saat mendengar burung berkicau karena matahari telah bersinar, untuk kamu yang akan ku kirimkan penerang kala malam tak bersahabat, untuk kamu yang ku kenal karena awal pertemuan kita, dan untuk kamu yang membuat aku merelakan hati meski nanti kau akan pergi.

___***____
Readmore »

Minggu, 17 April 2011

SELUK BELUK AGAMA BUDHA

--Sang Budha dalam Al-Qur'an--

Tidak ada kata-kata “Buddha” dalam Al Quran, namun para sejarawan dan peneliti mengaitkan beberapa ayat Al-Quran dengan Sang Buddha.

Demi (pohon) Tin (fig) dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota (Mekah) ini yang aman, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu? Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?
(Quran Surat at-Tin (95) : 1)

Buah Zaitun melambangkan Yerusalem, Yesus dan Kristianitas. Bukit Sinai melambangkan Musa dan Yudaisme. Kota Mekah menyimbolkan Islam dan Muhammad. Lantas pohon Tin (fig) melambangkan apa?

Tin = fig = Pohon Bodhi.

Pohon Bodhi adalah tempat Sang Buddha mencapai Penerangan Sempurna.

Ada penafsir-penafsir zaman sekarang sebagaimana disebutkan oleh al-Qasimi di dalam tafsirnya berpendapat bahwa sumpah Allah dengan buah tin yang dimaksud ialah pohon Bodhi. Prof. Hamidullah juga mengatakan bahwa perumpamaan pohon (buah) tin (fig) di dalam Quran ini merepresentasikan Sang Buddha, sehingga menunjukkan bahwa Sang Buddha diakui sebagai nabi di dalam agama Islam.

Hamid Abdul Qadir, sejarawan abad 20 mengatakan dalam bukunya :
“Buddha Yang Agung: Riwayat dan Ajarannya” (Arabic: Budha al-Akbar Hayatoh wa Falsaftoh), bahwa Sang Buddha adalah nabi Dhul Kifl, yang berarti “ia yang berasal dari Kifl”. Nabi Dhul Kifl disebutkan 2 kali dalam Quran:

Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli (Dhul Kifl). Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar.
QS. al-Anbiya (21) : 85

Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa, dan Dzulkifli (Dhul Kifl). Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik
QS. Shad (38) : 48
“Kifl” adalah terjemahan Arab dari Kapilavastu, tempat kelahiran Sang Bodhisattva.

Mawlana Abul Azad, teolog Muslim abad 20 juga menekankan bahwa Dhul Kifl dalam Al Quran bisa saja adalah Buddha.

Pandangan para tokoh Muslim pada Sang Buddha dan Teks-teks Buddhis di Dunia Muslim

Sejarawan Muslim yang terkenal, Abu Rayhan Al-Biruni (973–1048) yang pergi ke India dan menetap di sana selama 13 tahun untuk mengenal bangsa India dan mempelajari teks-teks Sansekerta mendefinisikan Sang Buddha sebagai seorang nabi. Pada waktu dinasti Ghaznavid, sejarawan Persia Al Biruni menemani Mahmud dari Ghazni pada abad 11 M di mana Mahmud menyerang India. Dalam buku Sejarah India (Kitab al-Hind) yang ditulisnya, Al Biruni memuji Sang Buddha dan ajarannya. Al Biruni juga menulis sebuah teks yang berkisah tentang ukiran Buddha di Bamiyan.

Ibn al-Nadim (995 M), penulis kitab Al-Fihrist, berkata:
Orang-orang ini (Buddhis di Khurasan) adalah yang paling dermawan di antara seluruh penghuni bumi dan semua kaum agama. Ini dikarenakan nabi mereka, Budhasaf (Bodhisattva) telah mengajarkan pada mereka bahwa dosa yang terbesar, di mana tidak diperbolehkan untuk berpikir atau melakukan, adalah perkataan “tidak”. Maka dari itu mereka bertindak sesuai anjuran-Nya dan mereka menmganggap perkataan “tidak” sebagai tindakan Satan. Inti ajaran agama mereka (Buddha) adalah untuk membasmi Satan.

Sejarawan Muslim bernama Abu Ja`far Muhammad ibn Jarir al-Tabari (839-923 M), menyebutkan bahwa rupang-rupang Buddha dibawa dari Kabul, Afghanistan ke Baghdad pada abad ke-9 M. Juga dilaporkan bahwa rupang-rupang Buddha dijual di sebuah vihara Buddhis dekat masjid Makh di pasar kota Bukhara (Uzbekistan).

Pada abad ke-9 M, seorang dari Baghdad menterjemahkan kisah Sang Buddha ke dalam bahasa Arab yaitu dalam Kitab al Budasaf wa Balawhar yaitu “Buku Bodhisattva dan (gurunya) Balawhar” yang ditulis Aban Al-Lahiki (750-815 M) di Baghdad. Teks ini kemudian diterjemahkan lagi dalam bahasa Yunani dan Georgia, terkena pengaruh Kristiani dan akhirnya menjadi Kisah St. Barlaam dan Josaphat.

Catatan sejarah Muslim tentang agama Buddha dapat ditemukan di Kitab al-Milal wa Nihal yang berarti “The Book of Confessions and Creeds” yang ditulis oleh Muhammad al-Shahrastani (1076–1153 M) di Baghdad pada masa Dinasti Seljuk. Kitab sejarah yang ditulis oleh Al-Shahrastani tersebut adalah kitab yang paling akurat dalam dunia pendidikan Muslim ketika menjelaskan agama Buddha di India. Al-Shahrastani menjelaskan agama Buddha sebagai agama “pencarian kebenaran dengan kesabaran, memberi dan ketidakmelekatan” yang “dekat dengan ajaran Sufi (mistisisme Islam)”

Al-Shahrastani memperbandingkan Sang Buddha dengan Al Khidr (Eliyah), tokoh dalam Al-Quran, sebagai dua orang yang sama-sama mencari pencerahan. Al-Shahrastani juga memperbadningkan Buddha dengan Bodhisattva (Budhasf). Ia memberikan catatan yang mendeskripsikan penampilan dari para Buddhis (asahb al bidada) di India dan memberikan perhatian yang lebih tentang agama Buddah di India beserta ajaran-ajarannya.

Di dalam dunia Arab, juga muncul kitab riwayat Buddha yang bernama Kitab Al-Budd. Kitab Al-Budd ini didasarkan atas kitab Jatakamala dan Buddhacarita.

Pada abad ke-8 M, Caliph al-Mahdi, dan Caliph al-Rashid mengundang para pelajar Buddhis dari India dan Nava Vihara di Balkh ke “Rumah pengetahuan” (Bayt al-Hikmat) di Baghdad. Ia memerinathkan para pelajar Buddhis untuk membantu penerjemahan teks-tkes pengobatan dan astronomi dari Sansakerta ke bahasa Arab. Ibn al-Nadim pada abad ke 10 M, Buku Katalog (Kitab al-Fihrist), juga memberikan daftar teks-teks Buddhis yang diterjemahkan dan ditulis dalam bahasa Arab pada masa itu, seperti Kitab Al-Budd (Buku Sang Buddha).

Keluarga Barmakid mempunyai pengaruh di istana Abbasid sampai pada pemerintahan Caliph Abbasid yang keempat, Harun al-Rashid (r. 786-809 M) dan perdana menterinya yaitu Yahya ibn Barmak adalah cucu Muslim dari salah satu kepala administrator Buddhis dari Nava Vihara di Balkh, Afghanistan. Yahya mengundang para pelajar Buddhis, terutama dari Kashmir untuk datang ke “Rumah pengetahuan” di Baghdad. Tidak ada kitab-kitab ajaran Buddha yang diterjemahkan dari Sansekerta ke bahasa Arab. Namun lebih fokus terhadap penterjemahan teks-teks pengobatan Buddhis seperti Siddhasara yang ditulis Ravigupta.

Penulis Umayyad Arab yang bernama Umar ibn al-Azraq al-Kermani tertarik untuk menjelaskan agama Buddha pada penonton Islam. Pada permulaan abad ke-8 M, ia menulis sebuah catatan yangs angat detail tentang Nava Vihara di Balkh, Afghanistan dan tradisi Buddhis di sana. Ia menjelaskan dengan memperlihatkan kesamaannya dengan agama Islam. Maka dari itu ia mendeskripsikan vihara tersebut sebagai sebuah tempat yang di tengahnya terdapat kotak batu (stupa) yang ditutupi kain dan para umat bersujud dan bernamaskara, mirip seperti Kabah di Mekah. Tulisan-tulisan Al-Kermani tersimpan dalan karya abad 10 M yaitu dalam “Buku Lahan” (Kitab al-Buldan) yang ditulis oleh Ibn al-Faqih al-Hamadhani.

Al-Ihranshahri (abad 9 -10 M) memberikan detail kosmologi Buddhis namun hilang dan beberapa digunakan oleh Al-Biruni. Penulis Kitab al-bad wa-‘l-ta’ rich yang ditulis pada tahun 966 M mendeskripsikan tentang ajaran Buddha tentang kelahiran kembali.

Ibn al Nadim menyebut Budhasf (Bodhisattva) sebagai nabi darti Sumaniyya (Sramana) yang berarti para bhiksu Buddhis. Sujmaniyya ini dijelaskan oleh kaum Muslim sebagai masyarakat agama yang tinggal di Timur sebelum kedatangan agama-agama yang diwahyukan, yang berarti di Negara Iran sebelum kemunculan Zarathustra, India dan Tiongkok. Agama Buddha sebagai Sumaniyya dijelaskan oleh umat Muslim pada saat itu sebagai agama penyembah berhala dan penganut paham kekekalan, kosmologi particular dan tumimbal lahir (tanasukh al-arwah). Agama Sumaniyya juga dideskripsikan sebagai agama yang skeptis, menolak argument (nazar) dan pemikiran logis (isitidlal). Klaim ini sungguh aneh, karena agama Buddha tidak menolak argument sama sekali, bahkan dalam agama Buddha ditekankan pemikiran yang logis.

Catatan Kamalashri tentang agama Buddha, ada di bagian akhir Jami al-Tawarikh atau Sejarah Dunia dari Rashid al-Din (1247 - 1318), yang mendeskripsikan secara menyeluruh, dan karya tulis ini ditulis oleh seorang Buddhis dengan menunjukkan banyak aspek-aspek legendaris.

***
--Ajaran Budha--

Sejak roda Dharma diputar untuk pertama kalinya di Taman Isipattana dekat Benares oleh Sang Buddha kira-kira 2500 tahun yang lalu hingga sekarang ajaran mulia tersebut masih relevan dengan kehidupan umat manusia modren. Dalam beberapa agama yang lain, barangkali terdapat bagian-bagian yang tidak relevan dan tidak dapat di terima oleh logika dan perkembangan IPTEK, sehingga perlu diadakan perubahan-perubahan atau penghilangan beberapa bagian ajaran yang dianggap sudah tidak sesuai dengan perikehidupan modren saat ini. Tetapi hal seperti ini tidak terjadi di dalam ajaran Sang Buddha, karena pada dasarnya Dhamma Sang Buddha didasarkan pada kesunyataan yang dapat dibuktikan secara logis dan bahkan juga secara ilmiah.



Hal ini juga diakui oleh kalangan ilmuwan, contohnya adalah Albert Enstein yang mengatakan bahwa Buddhisme adalah agama yang tidak bersifat Dogmatis, tetapi berdasarkan pengalaman natural dan spiritual.



Albert Einstein mengatakan:

"Agama di masa yang akan datang merupakan agama yang kosmik. Agama tersebut akan melampaui konsep Tuhan yang tunggal dan menghindari Dogma dan teologi. Meliputi baik alam (Natural) maupun spiritual, agama tersebut akan di dasarkan pada rasa religius yang timbul dari pengalaman semua hal, baik secara natural maupun spiritual dan dalam kesatuan yang penuh arti. Buddhisme mampu menjawab deskripsi ini. Jika ada agama yang mampu memenuhi kebutuhan ilmiah ini adalah Buddhisme".



Ajaran Sang Buddha memang sangat unik, karena tidak bersifat dogmatis. Hal ini terlihat dari kata-kata Sang Buddha : Ehipasiko, Yang artinya datang dan lihatlah. Di sini dimaksudkan agar kita melihat, mengetahui dan memahami ajaran Sang Buddha sebelum meyakininya. Kita bisa melihat, mengetahui dan memahami hal tersebut. Sang Buddha tidak menginginkan kita untuk mempercayai ajaran-Nya, Karena jika kita mempercayai sesuatu, yang kita belum pernah melihatnya, maka suatu ketika bias muncul keragu-raguan. Dan Sang Buddha mengatakan bahwa keragu-raguan (Vicchikiccha) adalah merupakan salah satu rintangan batin (Nivarana) yang menghambat kemajuan batin seseorang. Jadi tidak seperti ajaran agama lain pada umumnya, yang menuntut kepercayaan dari para pengikutnya tanpa dapat dan boleh bertanya-tanya, maka sebaliknya Sang Buddha bahkan menyuruh kita untuk dapat berpikir menentukan mana yang baik (dapat membawa kebahagian) dan mana yang tidak baik (tidak membawa kebahagiaan).



Jangan bertindak berdasarkan wahyu atau tradisi, jangan bertindak berdasarkan omongan, atau berdasarkan kitab-kitab suci, jangan bertindak berdasarkan kabar burung atau hanya berdasarkan logika, jangan bertindak berdasarkan pemihakan terhadap suatu dugaan atau terhadap penampakan kemampuan seseorang dan jangan bertindak berdasarkan pemikiran’Ia adalah guruku’. Tetapi jika kamu sendiri mengetahui bahwa sesuatu hal tersebut adalah bagus, bahwa hal itu tidak salah, bahwa hal itu dipuji oleh orang bijaksana dan jika di laksanakan dan dihayati membawa kebahagiaan, maka ikutilah hal itu. (Al188)



Ven.K.Sri Dhammananda dan Ven.Sri Dhammika juga mengatakan bahwa Buddhisme adalah terbuka untuk siapa saja. Tidak ada doktrin rahasia. Semua kejadian-kejadian dalam kehidupan ini tidak ada yang tersembunyi atau berbau mistik dan tidak dapat dijelaskan. Jadi sebenarnya mukjijat itu tidak ada. Apa yang dianggap sebagai mukjijat itu hanyalah karena kemampuan dan pengetahuan manusia yang masih sangat terbatas. Jika manusia mampu meningkatkan pengetahuannya melalui peningkatan kebijaksanaan, maka ia akan mengerti sebab musabab terjadinya semua mukjijat, sehingga ide tentang mukjijat haruslah dihapuskan. Contohnya : Berjalan di atas air, Dibbasota (telinga sakti), dibbacakkhu (mata sakti), mengubah-ubah bentuk jasmani, menghilang, terbang dan lain-lain, semuanya bukanlah mukjijat. Itu hanyalah kekuatan batin (Abihinna) yang dimiliki oleh seseorang yang telah mencapai tingkat meditasi Samatha Bhavana yang tinggi.



Buddhisme juga tidak mengenal teori penciptaan dunia dan kepercayaan bahwa semua penderitaan maupun kegembiraan yang dialami manusia adalah berasal dari Tuhan. Jika manusia mengalami penderitaan, maka dikatakan bahwa Tuhan sedang memberikan cobaan. Tetapi jika manusia mengalami kegembiraan, maka dikatakan Tuhan memberikan berkah kepadanya. Pendapat seperti ini jelas sangat meragukan dan bias menimbulkan tanda Tanya yang besar. Jika Tuhan, sebagai Zat yang Maha Kuasa dan Maha Adil, mengatur nasib manusia, juga Tuhan itu sangat mencintai manusia, mengapa Tuhan harus memberikan penderitaan yang hebat terhadap sebagian manusia dan sebaliknya memberikan kegembiraan dan rejeki yang berlimpah pada manusia lainnya? Padahal banyak diantara orang-orang yang mengalami penderitaan tersebut adalah orang-orang yang saleh, dan sebagian orang-orang yang hidup dalam kemewahan adalah orang yang tamak dan miskin cinta kasih. Konsep tentang Tuhan sebagai sentral yang mengatur kehidupan manusia yang jelas bias menimbulkan rasa tidak puas manusia yang selalu hidup dalam penderitaan, sebaliknya menimbulkan kepongahan bagi manusia yang hidupnya selalu dalam kemudahan-kemudahan karena merasa Tuhan mencintainya lebih dari orang lain. Lagipula, mengapa Tuhan sebagai Zat yang Maha Kuasa dan Maha Tahu harus menurunkan berbagai macam agama yang saling bertentangan, yang akhirnya sering kali menimbulkan peperangan dan pertumpahan darah Semua pernyataan ini tidak akan terjawab melalui logika. Sebaliknya Buddhisme mengajarkan epada kita bahwa kebahagiaan dan penderitaan adalah hasil dari perbuatan kita sendiri. Itu adalah buah dari karma yang dilakukan oleh orang yang bersangkutan. Hal ini dengan jelas dikatakan oleh Sang Buddha, bahwa hanya diri kita sendirilah yang dapat menyelamatkan diri kita sendiri. Manusia tidak bisa mengharapkan pertolongan dari orang lain untuk menyelamatkan dan menyucikan dirinya. Juru selamat bagi dirinya sendiri tak lain tak bukan adalah diri kita sendiri pula. Sang Buddha hanyalah sebagai Guru penunjuk jalan. Bagaimanakah manusia dapat menyelamatkan dirinya sendiri? Dengan selalu melaksanakan ajaran Sang Buddha, yaitu : jangan berbuat jahat; perbanyaklah kebajikan; sucikan hati dan pikiran.



Konsep Buddhisme yang mengandalkan diri sendiri sebagai juru selamat bagi diri sendiri, secara logika dan ilmiah dapat dibuktikan. Hal ini bukannya berarti Buddhisme tidak mengenal Tuhan. Sebenarnya dalam Buddhisme juga mengenal adanya "Sesuatu yang mutlak, yang tidak dilahirkan, tidak dijadikan, tidak berbentuk dan tidak terbatas, sebagai tempat pelarian bagi apa yang dilahirkan, dijadikan, berbentuk dan terbatas" (UD 80). Konsep sesuatu yang adi inilah yang diakui dalam Buddhisme sebagai Tuhan yang Maha Esa dan hal ini tampak dari penghormatan kita terhadap Sanghyang Adi Buddha, yang artinya : Kesempurnaan Yang Paling Tinggi Dan Mulia.



Ditinjau dari sudut ilmiah, sebenarnya ajaran Sang Buddha, walaupun tidak seluruhnya dapat dibuktikan secara ilmiah, tetapi dalam banyak hal ajaran Beliau dapat dikatakan bersifat ilmiah, sebab dapat dibuktikan atau ditelusuri kebenarannya. Contoh ajaran Sang Buddha yang dapat dibuktikan secara nyata dengan fakta-fakta yang ada adalah tentang Empat Kebenaran Mulia, PaticcaSamuppada, hukum karma dan Tilakkhana. Bahkan teori tentang evolusi dunia dalam Aganna Sutta (dalam Sutta Pitaka Digha Nikaya) dan tentang adanya banyak tata surya lain di alam semesta ini telah dikemukakan oleh Sang Buddha dalam Ananda Sutta (dalam Anguttara Nikaya) dan dalam Maha Prajnaparamita Sutra, hampir 25 abad sebelum munculnya teori evolusi modren. Hal ini menunjukkan bahwa memang Sang Buddha benar-benar telah mencapai pengetahuan sempurna yang tiada bandingnya, sebagai manusia paling bijaksana yang pernah terlahir di dunia.



Dalam perkembangan ilmu dan teknologi sekarang ini, banyak timbul pertentangan (dalam agama/ajaran lain) mengenai apakah suatu perkembangan ilmu pengetahuan tertentu sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak, apakah diridhoi/direstui oleh Tuhan atau tidak. Sebenarnya masalah ini agak mengherankan jika dikaitkan dengan Tuhan, karena jika Tuhan tidak menyetujui, sebagai kekuatan supranatural yang luar biasa (Maha Kuasa) Tuhan pasti bisa menggagalkan usaha-usaha tersebut. Sehingga perkembangan teknologi yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya tidak akan pernah bisa terwujud. Misalnya mengenai bayi tabung, Inseminasi buatan, operasi ganti kelamin, perkembangan teknologi senjata-senjata canggih seperti rudal, bom hydrogen dan lain-lain.



Sebagai umat Buddhis, kita tidak pernah mempersoalkan hal-hal tersebut dari sudut pandang apakah sesuai kehendak Tuhan atau tidak, karena kita sadar dan mengetahui dengan pasti bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah akibat dari keadaan yang saling bergantungan (Sankhara) : ‘Dengan adanya ini maka muncullah itu, dan dengan lenyapnya ini maka lenyaplah itu’. Disamping itu manusia mempunyai kemampuan berpikir yang sangat luar biasa jika dapat dikembangkan sebaik-baiknya. Jadi jelas tidak mustahil bagi manusia untuk bisa mengembangkan apapun juga dan hal ini seluruhnya tergantung pada diri manusia sendiri. Hanya saja Sang Buddha dengan jelas mengatakan jika manusia berbuat dengan pikiran jahat, maka pederitaan akan mengikutinya seperti roda pedati yang mengikuti jejak kaki lembu yang menariknya. Sebaliknya, jika manusia berbuat dengan pikiran yang baik, maka kebahagiaan akan mengikutinya seperti bayang-bayang yang tidak pernah lepas dari badannya. Jadi jelas jika manusia berbuat berdasarkan kehendak (Cetana) yang tidak baik maka ia telah membuat karma baru yang buruk (Akusala karma) dan sebagai akibatnya ia akan menerima penderitaan jika karma buruknya berbuah. Demikian pula sebaliknya.



Jadi sebenarnya dalam pandangan Buddhis, tidak ada pembatasan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, sejauh ilmu pengetahuan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan manusia. Seperti misalnya penemuan serum-serum dan vaksin-vaksin untuk berbagai macam penyakit, bayi tabung dan inseminasi buatan untuk menolong pasangan suami istri yang tidak mampu mempunyai keturunan secara alami, operasi ganti kelamin untuk menolong orang-orang yang mempunyai kelainan seksual sehingga tidak merasa rendah diri, pengembangan teknologi satelit dan ruang angkasa dan sebagainya. Tampak bahwa beberapa perkembangan IPTEK yang kadang-kadang menjadi perdebatan di kalangan agama lain, seperti misalnya program bayi tabung dan operasi ganti kelamin, didalam Buddhisme tidak menjadi masalah. Karena otak (daya pikir) manusia memang luar biasa dan jelas program tersebut bertujuan untuk menolong sesama manusia. Jadi manusia sebagai Sang pencipta haruslah selalu mawas diri dan mengembangkan cinta kasihnya demi kebahagiaan sesama. Janganlah manusia justru menuruti nafsu keinginan rendah, keserakahan dan kebencian yang menginginkan orang lain menderita. Dari konsep ini jelas bahwa Buddhisme tidak akan pernah menghambat kemajuan perkembangan IPTEK, tetapi seharusnya manusia mengembangakan cinta kasih terhadap sesama dengan tidak menciptakan teknologi yang bersifat destruktif tetapi yang bersifat konstruktif.



Dari penjelasan ini dapat disimpulkan 3 hal sebagai berikut :

1. Buddhisme adalah ajaran yang bersifat logis, tidak bersifat dogmatis. Buddhisme mengajarkan manusia untuk datang dan melihat kebenaran ajaran tersebut, dan bukannya untuk datang dan percaya,agar timbul keyakinan bagi para pengikutnya, sesuai dengan kata-kata Sang Buddha Ehipassiko. Karena jika kita tidak datang dan melihat sendiri kebenaran suatu ajaran, maka keyakinan tidak akan pernah mantap, akibatnya akan muncul keragu-raguan. Dan keragu-raguan adalah merupakan salah satu rintangan batin (Nivarana) bagi perkembangan kesempurnaan batin kita. Prinsip Ehipassiko ini sesuai dengan metode dan semangat ilmiah yang mengutamakan penalaran dengan kemampuan dan kebijaksanaan sendiri.
2. Buddhisme dapat dikatakan sebagai agama (religi) yang ilmiah. Jadi disini mencakup unsur spiritual dan logika. Ajaran Sang Buddha tentang 4 Kesunyataan Mulia, Paticcasamuppada, Tilakkhana, Hukum karma semuanya secara ilmiah dapat dibuktikan (dengan pembuktian secara riil/ berdasarkan fakta).
3. Karena dalam Buddhisme tidak mengajarkan adanya kekuatan supranatural yang luar biasa yang mengatur jalan hidup manusia, tetapi jalan hidup manusia ditentukan oleh manusia itu sendiri, maka Buddhisme tidak pernah menentang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hanya saja perkembangan IPTEK seharusnya dilandasi oleh rasa cinta kasih (metta) yang bertujuan untuk membahagiakan sesama, bukannya dilandasi oleh keserakahan dan kebencian sehingga mengakibatkan penderitaan.

_****_

TUHAN YANG MAHA ESA DALAM BUDHA

Setiap agama bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa, terlepas dari pengertian dan makna yang diberikan oleh tiap-tiap agama terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Demikian pula agama Buddha bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa. Setiap pemeluk agama yang sadar, percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa. Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa itu tidaklah sama dengan umpamanya : percaya adanya suatu telaga di suatu puncak gunung yang tinggi. Percaya tentang adanya suatu telaga di puncak gunung tidak berpengaruh pada sikap hidup dan perilaku seseorang sehari-hari. Tetapi sebaliknya, percaya tentang adanya Tuhan Yang Maha Esa berakibat penyerahan diri (attâsanniyyatana) kepada-Nya. Penyerahan diri itu berakibat pula dalam perbuatan, dan perbuatan itu adalah amal ibadah (puñña). dan itulah yang disebut beragama. Corak perbuatan itu adalah kesadaran, dilakukan dengan sadar, bukan kebiasaan, bukan adat istiadat, bukan pula tradisi. Perbuatan beragama memberikan pengalaman yang mengintegrasikan hidupnya. Demikianlah maka hidupnya mempunyai tujuan, dan oleh sebab itu menjadi bermakna. Sering kita lihat orang berkecukupan dalam materi, berpangkat dan berkuasa, tetapi mereka itu tidak adanya tujuan. Tujuan itu terdapat dalam setiap agama.

Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dicapai bukan melalui proses evolusi atau penalaran, melainkan melalui Bodhi (Penerangan Sempurna). Sejak mulai disampaikannya Dhamma oleh Sang Buddha Gotama, dalam agama Buddha telah terdapat Ketuhanan Yang Maha Esa, yang memungkinkan kita bebas dari samsara (lingkungan tumimbal lahir), yang merupakan tempat perlindungan sampai tercapainya Pembebasan Mutlak (nibbâna), yang menyatukan semua insan, yang menjadi tujuan terakhir.

Barangkali tidak berlebihan bila dikatakan bahwa sementara orang akan heran dan tercengang mendengar bahwa Sang Buddha mengajarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, bahkan sejak kotbah-Nya yang pertama. Keheranan itu disebabkan karena banyaknya tulisan di Indonesia yang menyatakan bahwa agama Buddha tidak ber-Tuhan, bahkan menyangkal adanya Tuhan. Anggapan demikian sebenarnya adalah suatu kesalahan semantik, salah paham bahasa, karena orang secara bebas menterjemahkan istilah-istilah dari literatur Barat ke dalam bahasa Indonesia, seperti misalnya: 'god' dengan 'Tuhan', 'theisme' dengan 'percaya Tuhan'.

Kalau kita perhatikan ajaran agama-agama yang berbeda-beda tentang Tuhan Yang Maha Esa, dan bila kita bandingkan berbagai-bagai pengertian itu sering nampak seolah-olah ada yang bertentangan, akan tetapi terdapat pula persamaan di antara perbedaan-perbedaan itu, antara lain bahwa Tuhan adalah Yang Mutlak, Yang Tertinggi, Yang Maha Suci, dan akhir tujuan semua mahluk.

Hampir pada semua agama terdapat anthropomorphisme (memahami Yang Mutlak/Tuhan dengan ukuran bentuk manusia) dan anthropopathisme (memahami Yang Mutlak dalam ukuran perasaan manusia). Dalam hal ini karena agama Buddha memandang Yang Mutlak dalam aspek nafi (meniadakan segala sesuatu yang dapat dipikirkan), maka kecenderungan jatuh ke dalam anthropomorphisme dan anthropopathisme tersebut tidak terdapat dalam agama Buddha.

Yang Mutlak (Tuhan) dalam agama Buddha tidaklah dipandang sebagai sesuatu pribadi (punggala adhitthâna), yang kepada-Nya umat Buddha memanjatkan doa dan menggantungkan hidupnya. Agama Buddha mengajarkan bahwa nasib, penderitaan dan keberuntungan manusia adalah hasil dari perbuatannya sendiri di masa lampau, sesuai dengan hukum kamma yang merupakan satu aspek Dhamma.

Sebelum perkataan 'Tuhan" diperkenalkan kepada rakyat Indonesia, rakyat Indonesia telah ber-Tuhan, akan tetapi tidak disebut dengan perkataan 'Tuhan'. Di Jawa dikenal perkataan 'Pangeran'. Perkataan 'Pangeran' itu mempunyai akar kata 'her', 'tempat diam untuk menghadap orang tua'; kata kerjanya 'angher', 'tinggal pada suatu tempat untuk mengabdi'; maka perkataan 'Pangeran' berarti 'yang diikuti, yang diabdi'. Dalam hal ini tidak ada unsur memohon, meminta sesuatu, mengaharapkan sesuatu dari 'Pangeran', akan tetapi karena mengabdi dan mengikuti, maka pasti akan diperoleh berkah atau buah (pahala).

Tuhan atau Pangeran dalan bahasa Jawa sering digambarkan sebagai : "gesang tanpa roh; kuwaos tanpa piranti; tan wiwitan datan wekasan; tan kena kinaya ngapa; ora jaman ora makam; ora arah ora enggon; adoh tanpa wangenan; cedak tanpa gepokan (senggolan); ora njaba ora njero; lembut tan kena jinumput; gede tan kena kinira-kira", yang artinya :

"Hidup tanpa roh; kuasa tanpa alat; tanpa awal tanpa akhir; tak dapat diapa-siapakan; tak kenal jaman maupun perhentian; tak berarah tak bertempat; jauh tak terbatas; dekat tak tersentuh; tak di luar tak di dalam; halus tak terpungut; besar tak terhingga".

'Yang Mutlak' adalah istilah falsafah, bukan istilah yang biasa dipakai dalam kehidupan keagamaan. Dalam kehidupan keagamaan, 'Yang Mutlak' disebut dengan 'Tuhan Yang Maha Esa'.

Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam agama Buddha kita dapatkan dari sabda-sabda Sang Buddha, seperti yang dituliskan dalam Kitab Udana :

"Atthi bhikkhave ajâtam abhûtam akatam asankhatam,no ce tam bhikkhave abhavisam ajâtam abhûtam akatam asankhatam, nayidha jâtassa bhûtassa katassa sankhatassa nissaranam paññâyatha. Yasmâ ca kho bhikkhave atthi ajâtam abhûtam akatam asankhatam, tasmâ jâtassa bhûtassa katassa sankhatassa nissaranam paññâyâ'ti:.

artinya :

"Para bhikkhu, ada Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Menjelma, Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Para bhikkhu, bila tak ada Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Menjelma, Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka tak ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Menjelma, Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu". (Udâna, VIII : 3)

Untuk memahami Yang Mutlak ini, seseorang harus mengembangkan pengertiannya, dari pengertian duniawi (lokiya) sampai memperoleh pengertian yang mengatasi duniawi (lokuttara), yang hanya dapat dicapai oleh insan yang sadar, yang telah membebaskan diri dari cengkeraman kamma dan kelahiran kembali. Pengertian ini tidak dapat dimiliki oleh manusia yang batinnya masih dicengkeram oleh keserakahan (lobha), kebencian (dosa), dan kegelapan batin (moha).

Dengan demikian, jelaslah bahwa agama Buddha benar-benar mengajarkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Yang Mutlak. Hal ini penting sebagai penegasan kepada mereka yang mengira bahwa Sang Buddha tidak mengajarkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan dengan sendirinya agama Buddha dianggap tidak berlandaskan pada Ketuhanan Yang Maha Esa.


_***_
Keyakina dalam agama BUDHA

Umat Buddha di seluruh dunia menyatakan ketaatan dan kesetiaan mereka kepada Buddha, Dhamma dan Sangha dengan kata-kata dalam suatu rumusan kuno yang sederhana, namun menyentuh hati, yang terkenal dengan nama Tisarana (Tiga Perlindungan). Rumusan itu berbunyi :

Buddham saranam gacchâmi - Aku berlindung kepada Buddha
Dhammam saranam gacchâmi - Aku berlindung kepada Dhamma
Sangham saranam gacchâmi - Aku berlindung kepada Sangha

Rumusan ini disabdakan oleh Sang Buddha sendiri (bukan oleh para siswaNya atau mahluk lain) pada suatu ketika di Taman Rusa Isipatana dekat Benares, pada enam puluh orang arahat siswa Beliau, ketika mereka akan berangkat menyebarkan Dhamma demi kesejahteraan dan kebahagiaan umat menusia. Sang Buddha bersabda : "Para bhikkhu, ia (yang akan ditahbiskan menjadi sâmanera dan bhikkhu) hendaklah: setelah mencukur kepala dan mengenakan jubah kuning . . . bersujud di kaki para bhikkhu, lalu duduk bertumpu lutut dan merangkapkan kedua tangan di depan dada, dan berkata: "Aku berlindung kepada Buddha", "Aku berlindung kepada Dhamma", "Aku berlindung kaprda Sangha" (Vinaya Pitaka I, 22).

Sang Buddha menetapkan rumusan tersebut bukan hanya bagi mereka yang akan ditahbiskan menjadi samanera dan bhikkhu, tetapi juga bagi umat awam. Setiap orang yang memeluk agama Buddha, baik ia seorang awam ataupun seorang bhikkhu, menyatakan keyakinannya dengan kata-kata rumusan Tisarana tersebut. Nampaklah betapa luhurnya kedudukan Buddha, Dhamma dan Sangha. Bagi umat Buddha 'berlindung kepada Tiratana' merupakan ungkapan keyakinan, sama seperti 'syahadat' bagi umat Islam dan 'credo' bagi umat Kristen.

Trisarana adalah ungkapan keyakinan (saddha) bagi umat Buddha. Saddha yang diungkapkan dengan kata 'berlindung' itu mempunyai tiga aspek :

1) Aspek kemauan : Seorang umat Buddha berlindung kepada Tiratana dengan penuh kesadaran, bukan sekedar sebagai kepercayaan teoritis, adat kebiasaan atau tradisi belaka. Tiratana akan benar-benar menjadi kenyataan bagi seseorang, apabila ia sungguh-sungguh berusaha mencapainya. Karena adanya unsur kemauan inilah, maka saddha dalam agama Buddha merupakan suatu tindakan yang aktif dan sadar yang ditujukan untuk mencapai Pembebasan, dan bukan suatu sikap yang pasif, 'menunggu berkah dari atas'.

2) Aspek Pengertian : ini mencakup pengertian akan perlunya perlindungan yang memberi harapan dan menjadi tujuan bagi semua mahluk dalam samsara ini, dan pengertian akan adanya hakekat dari perlindungan itu sendiri.

Adanya Tiratana sebagai Perlindungan telah diungkapkan sendiri oleh Sang Buddha. Tetapi hakekat Tiratana sebagai Perlindungan Terakhir hanya dapat dibuktikan oleh setiap orang dengan mencapainya dalam batinnya sendiri. Dalam diri seseorang, Perlindungan itu akan timbul dan tumbuh bersama dengan proses untuk mencapainya. " Dengan daya upaya, kesungguhan hati dan pengendalian diri, hendaklah orang yang bijaksana membuat untuk dirinya pulau yang tidak akan tenggelam oleh air bah" (Dhammapada, V : 25).

Buddha, sebagai perlindungan pertama, mengandung arti bahwa setiap orang mempunyai benih kebuddhaan dalam dirinya, bahwa setiap orang dapat mencapai apa yang telah dicapai oleh Sang Buddha. "Seperti sayalah para penakluk yang telah melenyapkan kekotoran batin" (Ariyapariyesanâ Sutta, Majjhima Nikâya). Sebagai perlindungan, Buddha bukanlah pribadi Petapa Gotama, melainkan para Buddha sebagai manifestasi daripada Bodhi (kebuddhaan) yang mengatasi keduniawian (lokuttara).

Dhamma, sebagai perlindungan kedua, bukan berarti kata-kata yang terkandung dalam kitab suci atau konsepsi ajaran yang terdapat dalam batin menusia biasa yang masih berada dalam alam keduniaan (lokiya, mundane), melainkan "Empat Tingkat Kesucian" beserta 'Nibbâna' yang dicapai pada akhir Jalan.

Sangha, sebagai perlindungan kedua, bukan berarti kumpulan para bhikkhu yang anggota-anggotanya masih belum bebas dari kekotoran batin (bhikkhu sangha), melainkan Pasamuan Para Suci yang telah mencapai Tingkat-Tingkat Kesucian (ariya-sangha). Mereka ini menjadi teladan yang patut dicontoh. Namun landasan sesungguhnya dari Perlindungan ini ialah kemampuan yang ada pada setiap orang untuk mencapai tingkat-tingkat kesucian itu.

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa Buddha, Dhamma dan Sangha dalam aspeknya sebagai Perlindungan mempunyai sifat mengatasi keduniaan (supramundane, lokuttara). Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa Buddha, Dhamma dan Sangha merupakan manifestasi daripada Yang Mutlak, Yang Esa, yang menjadi tujuan terakhir semua mahluk. Buddha, Dhamma dan Sangha sebagai Tiratana adalah bentuk kesucian tertinggi yang dapat ditangkap oleh pikiran manusia biasa, dan oleh karena itu diajarkan sebagai Perlindungan yang Tertinggi oleh sang Buddha. Buddha, Dhamma dan Sangha atau Tiratana adalah manifestasi, perwujudan, pengejawantahan dari Tuhan Yang Maha Esa dalam alam semesta ini, yang dipuja dan dianut oleh seluruh umat Buddha.

3) Aspek Perasaan (emosionil) : yang berlandaskan aspek pengertian di atas, dan mengandung unsur-unsur keyakinan, pengabdian dan cinta kasih. Pengertian akan adanya Perlindungan memberikan kayakinan yang kokoh dalam diri sendiri, serta menghasilkan ketenangan dan kekuatan. Pengertian akan perlunya Perlindungan mendorong pengabdian yang mendalam kepada-Nya; dan pengertian akan hakekat Perlindungan memenuhi batin dengan cinta kasih kepada Yang Maha Tinggi, yang memberikan semangat, kehangatan dan kegembiraan.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa 'berlindung' dalam agama Buddha berarti : "Suatu tindakan yang sadar, yang bertujuan untuk mencapai Pembebasan yang berlandaskan pengertian dan didorong oleh keyakinan". Atau secara singkat : "Suatu tindakan sadar daripada keyakinan, pengertian dan pengabdian".

Ketiga aspek daripada 'berlindung' ini sesuai dengan aspek kemauan, aspek rasionil dan aspek emosionil dari batin manusia. Oleh karena itu untuk mendapatkan perkembangan batin yang harmonis, ketiga aspek ini harus dipupuk bersama-sama.

Berlindung kepada Tiratana sebagai pengucapan kata-kata belaka tanpa dihayati, berarti kemerosotan dari suatu kebiasaan kuno yang mulia. Perbuatan demikian melenyapkan makna dan manfaat dari Perlindungan. Berlindung kepada Tiratana seharusnya merupakan ungkapan dari suatu dorongan batin yang sungguh-sungguh, seperti seseorang yang apabila melihat suatu bahaya besar akan bergegas mencari perlindungan. Orang yang melihat rumahnya terbakar, tidak akan memperoleh keselamatan hanya dengan memuja keamanan dan kebebasan tanpa bertindak untuk mencapainya. Tindakan pertama kearah keselamatan dan kebebasan ialah dengan 'berlindung' secara benar, yaitu suatu tindakan sadar daripada keyakinan, pengertian dan pengabdian.
Readmore »

Kutipan kata-kata dari buku Lelaki terindah

Sudah kualami perih karena kehilangan
Sudah kureguk kecewa karena ditinggalkan
Sudah ku didera luka karena dikhianati
Semuanya belum seberapa

Hanya satu derita yang paling menyiksa
Jatuh cinta
Tapi tak bisa memiliki
___ANdrei Aksana___

Aku ingin menggandeng tanganmu
di saat aku ragu

Aku ingin lari kedalam dekapanmu
di saat aku takut

Aku ingin membaca peristiwa
diantara helai rambutmu yang memutih

Aku ingin memahami hidup
disetiap kerut wajahmu..

***

Mengapa kita menghitung
Ringan atau berat
Kecil atau besar
Sedikit atau banyak

Kekecewaan kerap membuat kita menjadi pedagang
Menjual hidup kita sendiri

***
Aku mencintaimu, karena aku mencintaimu
Tidak perlu alasan lain...

***

Bawa aku
Mengarungi samudra hatimu

Terkurung gelombang perasaanmu
yang tak perlu kumengerti
Merenggutku menjauh dari daratan logika

Nafasku retak
Tapi tak pernah mati

Disini aku karam
dalam kekal cintamu..

***

Menghias kalimat tanpa kata-kata
Keheningan terdengar indah dengan caranya
Kebisuan pun berdinding
Memisahkan dan membatasi
Mengasingkan kita ke tempat kedap suara
Bahkan nurani pun tak bisa didengar

***
Readmore »

Meraih mimpi




Untuk meraih mimpi, kita harus sadar dan terjaga. Tidak akan pernah ada mimpi yang menjadi nyata, jika kita tidak pernah terbangun untuk realita. Sadarlah kawan, mari kini kita rubah mimpi menjadi suatu cita yang pasti.

***
Dalam hidup kita akan dihadapkan dengan berbagai pilihan, jika tidak memilih adalah sebuah pilihan. Maka artinya semakin banyak pilihan yang harus kita pilih, tapi pilihlah pilihan itu mengikuti hati dan pikiranmu, agar suatu ketika kamu tidak akan pernah menyesalinya...

***

Terkadang kita akan merasa nyaman jika berada di zona aman, tidak berani untuk melangkah, bahkan menatap yang lainpun tak sanggup. Tapi tahukah kalian bahwa kesuksesan itu ada dibalik zona aman.
***
Readmore »

Sabtu, 16 April 2011

Twins talking

Babies can talk with their languages, "ta..ta..ta" play the video




Readmore »

Jumat, 15 April 2011

SIndrom anak kesayangan




Setiap orangtua pasti memiliki satu anak yang lebih dicintai, diperhatikan atau dimanja dibandingkan anak yang lain, meski jarang ada orangtua yang mengakuinya.

Mempunyai anak kesayangan sebaiknya jangan terlalu mencolok agar tidak merusak psikologi anak yang lainnya. Karena hal ini bisa berdampak buruk seumur hidup pada anak yang bukan jadi anak kesayangan.

Sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh Netmums, salah satu situs paling populer di Inggris, menunjukkan bahwa 1 dari setiap 6 ibu punya anak kesayangan dalam keluarga. Dalam studi ini, lebih dari 1.000 wanita yang disurvei dan 16 persen mengakui bahwa mereka memiliki anak kesayangan.

Survei yang dilakukan sebelumnya oleh peneliti dari University of Manchester’s Faculty of Life Sciences juga menunjukkan bahwa setiap orangtua sebenarnya memiliki anak favorit atau anak kesayangan dalam keluarga. Hasil temuan tersebut bahkan sudah pernah dipublikasikan dalam jurnal Ecology pada tahun 2007.

"Ada pilih kasih dalam setiap keluarga dan hal ini akan memiliki dampak seumur hidup bagi setiap orang," jelas Dr Ellen Weber Libby, psikolog anak di Washington DC, seperti dilansir Dailyrecord, Senin (14/3/2011).

Beberapa orang berpendapat bahwa memperlakukan anak dengan pilih kasih adalah kejam. Dalam bukunya The Favourite Child, Dr Libby juga menjelaskan memiliki anak kesayangan akan menjadi kejam bila orangtua memperlakukan anak kesayangannya tersebut secara istimewa secara terus-menerus atau konsisten.

"Yang terpenting adalah apresiasi yang dialami anak mencerminkan kebutuhan emosional orangtua untuk memanjakan anaknya, bukan karena perilaku anak. Dengan demikian, meski orangtua memiliki anak kesayangan dalam keluarga, mereka tetap akan melakukan anak dengan standar yang sama, sehingga kekejaman tidak akan terjadi," jelas Dr Libby.

Namun bila orangtua sangat mencolok sikap pilih kasihnya terhadap anak kesayangannya, maka hal tersebut bisa berdampak sangat buruk. Anak-anak yang kurang diperhatikan bisa merasa bahwa ia bukan orang yang penting di dalam keluarga dan menyebabkannya memiliki harga diri yang rendah atau kebencian sendiri, seperti dilansir Helium.

Meski memiliki anak kesayangan, Dr Libby mengatakan orangtua sebaiknya memperlakukan setiap anak dengan sama. Pilih kasih pada anak bisa menjadi bentuk pelecehan emosional, terutama bila meremehkan atau menggunakan kata-kata kasar kepada anak yang dianggap tidak begitu istimewa.

"Sebenarnya orangtua bisa meminimalkan kerusakan psikologis dan bekas luka emosional yang disebabkan karena favourite child syndrome (sindrom anak kesayangan). Salah satunya dengan mengakui bahwa Anda memang memiliki anak kesayangan," jelas Dr Libby.

Dr Libby menjelaskan pilih kasih harus secara terbuka dibahas dalam keluarga dan orangtua harus membuat dirinya lebih sadar dari hal-hal yang berpotensi merusak keharmonisan keluarga dan emosi anak.


***
“Anak terlahir ke dunia dengan kebutuhan untuk disayangi tanpa kekerasan, bawaan hidup ini jangan sekalipun didustakan. (widodo judarwanto)

*
“Jika anda bisa memberikan putra atau putri anda sebuah hadiah, biarkanlah itu sebuah semangat”
*
Anda memiliki waktu seumur hidup untuk bekerja,
Namun anak-anak hanya memiliki masa kecil sekali
*
“ sementara kita berusaha mengajari anak-anak kita pelajaran tentang hidup Anak-anak kita mengajari kita apa kehidupan itu.”
*
“Hal-hal terbaik yang dapat anda berikan kepada anak-anak selain tingkah laku yang baik adalah kenangan yang indah.”
*
“Bayi-bayi yang terlahir adalah salah satu cikal bakal akan adanya manusia-manusia di dunia.”

*
“Apa yang selalu dilakukan ibu dan ayah yang baik sesuai dengan insting nya untuk bayi mereka adalah selalu yang terbaik dari apapun juga.”
*

Provided by
POEMS AND SONGS FOR CHILDREN
Readmore »

Rabu, 13 April 2011

Usia lanjut (gerontik)


Gerontologi, Geriatri, dan Keperawatan Gerontik
Gerontologi berasal dari geros yang artinya usia lanjut dan logos yang artinya ilmu. Jadi Gerontologi adalah ilmu yang mempelajari seluruh aspek penuaan (Kozier, 1987). Menurut Miller (1990), gerontologi adalah ilmu yang mempelajari proses menua dan masalah yang mungkin terjadi pada lansia. Dalam referensi lain dikatakan bahwa gerontologi adalah suatu pendekatan ilmiah dari berbagai aspek proses penuaan yaitu kesehatan, sosial, ekonomi, perilaku, lingkungan dan lain-lain ( Depkes RI, 2000). Cabang ilmu dari gerontologi dan kedokteran yang mempelajari kesehatan pada lansia dalam berbagai aspek yaitu promotif, preventif, dan rehabilitatif disebut dengan geriatri. Pada prinsipnya geriatri mengusahakan agar masa tua bahagia dan berguna (Depkes RI, 2000). Kesimpulannya bahwa, geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang penyakit pada lansia, aspek klinis, preventif, terpeutik, proses menjadi tua serta akibatnya pada tubuh manusia, dan fokusnya pada masalah kedokteran atau pada penyakit yang timbul pada lanjut usia (Balck & Matassari Jacob, 1997).
Tujan pelayanan geriatri adalah :
1. Mempertahankan derajat kesehatan setinggi-tingginya sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan kesehatan
2. Memelihara kondisi kesehatan dengan aktivitas fisik sesuai kemampuan dan aktivitas mental yang mendukung
3. Melakukan diagnosis dini secara tepat dan memadai
4. Melakukan pengobatan yang tepat
5. Memelihara kemandirian secara maskimal
6. Tetap memberikan bantuan moril dan perhatian sampai akhir hayatnya agar kematiannya berlangsung dengan tenang.

Keperawatan Gerontik adalah Praktek perawatan yang berkaitan dengan penyakit pada proses menua (KOZIER, 1987). Menurut Lueckerotte (2000) keperawatan gerontik adalah ilmu yang mempelajari tentang perawatan pada lansia yang berfokus pada pengkajian kesehatan dan status fungsional, perencanaan, implementasi serta evaluasi. Menurut Eliopoulous tahun 2005, fungsi perawat gerontologi adalah:
Guide Persons of all ages toward a healthy aging process (Membimbing orang pada segala usia untuk mencapai masa tua yang sehat).
Eliminate ageism (Menghilangkan perasaan takut tua).
Respect the tight of older adults and ensure other do the same ( Menghormati hak orang dewasa yang lebih tua dan memastikan yang lain melakukan hal yang sama).
Overse and promote the quality of service delivery (Memantau dan mendorong kualitas pelayanan).
Notice and reduce risks to health and well being ( Memerhatikan serta mengurangi risiko terhadap kesehatan dan kesejahteraan).
Teach and support caregives (Mendidik dan mendorong pemberi pelayanan kesehatan).
Open channels for continued growth ( Membuka kesempatan untuk pertumbuhan selanjutnya).
Listern and support (Mendengarkan dan memberi dukungan).
Offer optimism, encourgement and hope (Memberikan semangat, dukungan dan harapan).
Generate, support, use and participate in research (Menghasilkan, mendukung, menggunakan, dan berpatisipasi dalam penelitian).
Implement restorative and rehabilititative measures (Melakukan perawatan restoratif dan rehabilitatif).
Coordinate and managed care (Mengoordinasi dan mengatur perawatan).
Asses, plan, implement and evaluate care in an individualized, holistic maner ( Mengkaji, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi perawatan individu dan perawatan secara menyeluruh).
Link services with needs (Memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan).

Nurtuere futue gerontological nurses for advancement of the speciality (Membangun masa depan perawat gerontik untuk menjadi ahli dibidangnya).
Understand the unique physical, emotical, social, spritual aspect of each other (Saling memahami keunikan pada aspek fisik, emosi, sosial dan spritual).
Recognize and encourge the appropriate management of ethical concern (Mengenal dan mendukung manajemen etika yang sesuai dengan tempatnya bekerja).
Support and comfort through the dying process (Memberikan dukungan dan kenyamanan dalam menghapi proses kematian).
Educate to promote self care and optimal independence (Mengajarkan untuk meningkatkan perawatan mandiri dan kebebasan yang optimal).
Lingkup asuhan keperawatan gerontik adalah pencegahan ketidakmampuan sebagai akibat proses penuaan, perawatan untuk pemenuhan kebutuhan lansia dan pemulihan untuk mengatas keterbatasan lansia. Sifat nya adalah independen (mandiri), interdependen (kolaborasi), humanistik dan holistik.

1. Pengkajian Usia Lanjut
Tujuan dari melakukan pengkajian adalah untuk menentukan kemampuan klien dalam memelihara diri sendiri, melengkapi data dasar untuk membuat rencana keperawatan, serta memberi waktu klien untuk berkomunikasi. Pengkajian meliputi aspek fisik, psikis, sosial dan spritual dengan melakukan kegiatan pengumpulan data melalu wawancara, observasi, dan pemeriksaan.
1.1. Aspek Fisik
Wawancara
 Pandangan Lansia tentang kesehatannya
 Kegiatan yang mampu dilakukan Lansia
 Kebiasaan Lansia merawat diri sendiri
 Kekuatan fisik Lansia: otot, sendi, penglihatan dan pendengaran
 Kebiasaan makan, minum, istirahat/tidur, BAK/BAB
 Kebiasaan gerak badan/olahraga/senam lansia
 Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan
 Kebiasaan Lansia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan dalam minum obat
 Masalah-masalah seksual yang dirasakan
Pemeriksaan fisik
o Temperatur
 Mungkin rendah 35 0C (hipotermy)
 Lebih teliti diperiksa di sublingual
o Pulse (denyut nadi)
 Kecepatan irama,frekuensi
 Apikal, radial, pedal
o Respirasi (pernafasan)
 Kecepatan, irama dan kedalaman
 Tidak teraturnya pernafasan
o Tekanan darah
 Saat berbaring, duduk, berdiri
 Hipotensi akibat posisi tubuh
o Berat badan perlahan-lahan hilang pada tahun terakhir
o Tingkat orientasi
o Memori atau ingatan
o Pola tidur
o Penyesuaian psikososial
1.2 Aspek Psikologis
o Apakah mengenal masalah-masalah utamanya
o Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan
o Apakah dirinya merasa dibutuhkan atau tidak
o Apakah optimis dalam memandang suatu kehidupan
o Bagaimana mengatasi stress yang dialami
o Apakah mudah dalam menyesuaikan diri
o Apakah Lansia sering mengalami kegagalan
o Apakah harapan pada saat ini dan akan datang
o Perlu dikaji juga mengenai fungsi kognitif : daya ingat, proses pikir, alam perasaan, orientasi dan kemampuan dalam penyelesaian masalah
1.3 Aspek Sosial
o Darimana sumber keuangan Lansia
o Apakah kesibukan Lansia dalam mengisi waktu luang
o Dengan siapa dia tinggal
o Kegiatan organisasi apa yang diikuti Lansia
o Bagaimana pandangan Lansia terhadap lingkungannya
o Berapa sering Lansia berhubungan dengan orang lain diluar rumah
o Siapa saja yang biasa mengunjungi
o Seberapa besar ketergantungannya
o Apakah dapat menyalurkan hoby atau keinginanya dengan fasilitas yang ada



1.4 Spritual
o Apakah secara teratur melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan agamanya
o Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam kegiatan keagaman, misalnya pengajian dan penyantunan anak yatim atau fakir miskin
o Bagaimana cara Lansia menyelesaikan masalah, apakah dengan berdoa
o Apakah Lansia terlihat sabar dan tawakal

2. Diagnosis Keperawatan
Perawat menggunakan hasil pengkajian untuk menentukan diagnosis keperawatan. Masalah keperawatan yang paling banyak dijumpai antara lain :
o Kebutuhan nutrisi : malnutrisi dan dehidraso
o Sensosori : Glaukoma, katarak (visual), Otesklerosis, prebyscus (hear), Dysgeusia, penurunan produksi saliva (Smell), Merasa terisolasi, dan kecemasan (touch).
o Seksual : digunakan untuk mengkaji dan mengelola seksualitas lansia
o Kebutuhan tidur : tidur merupakan lanjutan dari istirahat

3. Asuhan Keparawatan
Perawat melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana perawatan yang telah dibuat. Tindakan keperawatan yang dilakukan pada lansia meliputi :
o Menumbuhkan dan membina hubungan saling percaya dengan memanggil nama klien.
o Menyediakan penerangan yang cukup
o Meningkatkan rangsangan pancaindra
o Mempertahankan daya orientasi realitas : kalender, jam dan foto-foto
o Memberikan perawatan sirkulasi
o Memberikan perawatan pernafasan dengan membersihkan hidung

Daftar Pustaka :
Maryam, siti dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika
Readmore »

Kisah Lian Febriani


Lian febriani, Kemenhub yang namanya kini menjadi pergunjingan setelah ia dinyatakan hilang pada tanggal 7 april 2011, dan sehari kemudian ditemukan di masjid terbesar di bogor Masjid Atta'wun, Bogor.
Motif hilangnya lian masih diselediki. Penyidik Polda Metro Jaya akan memeriksa sejumlah saksi, yakni F, F dan B. Diduga ketiga saksi ini, mengetahui betul posisi Lian terakhir kali sebelum hilang. "Tapi saya belum tahu hubungan ketiga saksi itu dengan Lian," ujar Baharudin.
Saat ditemukan, Lian dalam kondisi lupa, serta tidak mengenal identitas diri, keluarga maupun anak dan suaminya. Penampilannya pun berubah total. Terakhir kali dia mengenakan seragam Kementerian Perhubungan, tetapi ketika ditemukan, dia menggunakan gamis dan penutup muka (cadar). Bahkan, setiap kali berbicara, dia selalu menyinggung tentang surga dan dosa.
Selain itu, saat ditemukan lian juga membawa dua buah buku yang kemudian diambil penyidik berjudul Hakekat Agama dalam Kehidupan Manusia dan Mutiara Quran dan Hadits.

Kedua buku itu memiliki tebal masing-masing sekitar 150-200 halaman. Buku “Hakekat Agama dalam Kehidupan” memiliki cover berwarna kuning merupakan karya Drs Syahminan Zaini. Sedangkan uku “Mutiara Quran dan Hadits” memiliki cover berwarna hijau merupakan karya H Abd Aziz Masyhuri yang diterbitkan Al Ikhlas Surabaya. Pada cover pojok kanan atas buku itu tertulis kurikulum 1980.


Eks anggota NII Al Chaidar menyebut, Lian di duga diculik oleh KW9 NII. Dimana sebelum seseorang dicuci otaknya, KW9 NII akan mempelajari terlebih dahulu targetnya dengan baik. Misalnya saja, apa hobinya, buku apa yang biasanya dibaca, bagaimana kesehariannya, latar belakang keluarga dan sebagainya.

“Biasanya orang yang menjadi target adalah yang memiliki latar belakang eksakta, karena orangnya mudah dimasuki (penanaman ideologi). Misalnya dari fakultas teknik, MIPA, kesehatan, kedokteran,” ujar Al Chaidar kepada wartawan, kemarin.

Dia berpendapat, umumnya interpretasi kitab suci tidak bisa dibantah oleh orang eksakta. Karena itulah, mereka lebih mudah dicuci otaknya. Chaidar membeberkan modus ‘penculikan’ untuk pencucian otak orang-orang seperti Lian. Biasanya bagian dari kelompok KW9 NII mengunjungi target melalui salah satu teman baiknya. Umumnya, target tidak pernah berasal dari kalangan aparat keamanan seperti tentara dan polisi. “Jadi targetnya adalah kalangan masyarakat sipil ang dianggap kedisiplinan terhadap pertahanan dan keamanan nasional itu kurang. Kebanyakan targetnya adalah perempuan yang secara psikologis lebih lemah atau tidak stabil dibanding laki-laki,” tutur Chaidar.KW9 NII juga lebih suka mengambil target orang-orang berusia muda. Misalnya saja, mahasiswa, kalangan ABG, orang yang baru tamat kuliah. Namun tidak menutup kemungkinan untuk mengambil orang yang telah berkeluarga dan memiliki anak seperti Lian.

Namun menurut endapat Mustofa B. Nahrawardaya, Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF), menyatakan bahwa penculik bukanlah dari NII namun meyakini bahwa yang menculik merupakan pihak yang ingin merusak citra Islam, karena korban brainwash sengaja dibekali buku-buku agama Islam, kemudian dikenakan baju muslimah bercadar, lalu dilepas di Masjid At Ta'awun. "Ini adalah siasat awal untuk blow up opini tertentu untuk menyudutkan Islam atau organisasi tertentu yang dianggap radikal atau militan. Tujuan mereka tidak lain agar siapapun penemu Lian, akan mengira dia korban cuci otak para pegiat islam radikal," kata pengurus Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah ini. Karena itulah Mustofa mengimbau masyarakat berhati-hati dengan siasat-siasat seperti itu, karena biasanya, peristiwa-peristiwa semacam ini hanya akan digunakan untuk menutupi sesuatu.




***
Maha Suci Allah, Yang Menciptakan Langit dan Bumi.

***
"Tidak ada agama yang paling baik, yang ada hanya agama yang mengajarkan kepada kebaikan"


Readmore »

Minggu, 10 April 2011

DPR RI

Tulisan saya kali ini akan menjabarkan mengenai Tugas dan hak yang didapat dari DPR,

Ulasan pertama mengenai tugas DPR, berikut ini tugas-tugas yang dilakukan oleh DPR :
1. Tidur saat rapat




2. Jika anda tidak bisa tidur, silahkan menelpon wanita simpanan anda, seperti yang terlihat dalam gambar diatas.




3. Melayani wanita dan menjadikannya selingkuhan



4. Membuka email, twitter, facebook dan video porno




5. Membuat keKisruhan dan berantem





Dengan tugas kerja yang sangat berat itu, wajarlah ketika DPR mendapatkan fasilitas-fasilitas berikut ini :
1. Gaji hampir mencapai setengah milyar perbulan




2. Mendapat fasilitas laptop yang harganya sekitar 21 juta





3. Jalan-jalan ke yunani


4. Gedung yang direncakan dengan anggaran triliunan rupiah.


Selamat para anggota DPR, semoga anda makin jaya dengan uang negara.
Readmore »

Sabtu, 09 April 2011

Tentang Aku, Cinta dan Dia

"Dia berikan segalanya untukku, waktu dan tenaga ia abdikan hanya untuk memujaku, sayang cinta tak kunjung menghampiri, cinta tak pernah kembali setelah hati ini tersakiti"

***

Rangga, pria bertubuh tinggi yang sedang berlatih untuk masuk dalam akademi kemiliteran. Aku bertemu dengannya 5 tahun lalu, saat itu perlahan-lahan ia bantu mengobati hatiku yang terluka. Setiap hari, aku menemaninya berlatih mengelilingi lapangan di kota itu, ia berjuang dengan segenap tenaga untuk menjadi bagian sebagai pahlawan negara. Tak jarang, aku ikut menemaninya berlari, peluh keringat aku korbankan agar ia tak mengeluh untuk berjuang. Hingga akhirnya Rangga diterima dalam akademi kemiliteran. Rasanya sangat senang, melihat ia dilantik dan mengikuti upacara penerimaannya. Saat upacara itu, aku dikenalkan dengan kedua orang tuanya, ada rasa haru dan bangga yang menyelimuti hati.
Tidak lama setelah diterima sebagai pahlawan negara, ia dipindahkan ke sebuah pulau kecil di negeri ini. Sedih dan ketakutan terus menghampiri. Sampai akhirnya, ketakutan itu menjadi nyata, 6 bulan setelah kepergiannya, dia benar-benar pergi dari hidupku, membawa semua cinta yang telah kuserahkan padanya,sampai tak ada yang tersisa. Ia hanya meninggalkan luka hati yang mendalam, hingga sulit untuk terobati.

***
Setelah kepergiannya, hampir setiap hari aku menangis, mataku bengkak, dan rasanya aku ingin menabrakkan diri ke mobil-mobil yang lalu lalang, atau aku terjun dari lantai kosanku. Tapi tidak ada keberanian untuk melakukannya, untuk benar-benar bunuh diri, dan melupakan selamanya kenangan tentang cinta.

***
3 bulan setelah ia pergi,cinta sempat kembali. Tapi hati ini terlalu naif untuk mengakui, jika akupun masih mengharapkannya. Sampai suatu ketika, aku mendapat kabar jika ia sudah mendapatkan pelabuhan hati yang lain. Begitu mudah ia merampas cintaku, dan membuangnya entah kemana. Kini, ia merampas cinta yang lain, Aku menangis, mengharapkannya kembali, tapi sepertinya cinta tidak akan datang lagi. Ia melupakan hati yang sedang menunggu janji. Seandainya saja cinta tahu bahwa hatiku telah terpatri pada janji yang pernah cinta ucapkan. "Dengan siapapun kamu pacaran disana, dan dengan siapapu aku pacaran disini, aku akan kembali padamu"


***
2 tahun kepergian rangga, aku bertemu dengan dia. Pria tampan dan baik hati. Ia korbankan seluruh waktu dan tenaganya demi aku. Tidak jarang ia lawan hujan badai yang menerjang, ia selalu berada disampingku saat aku membutuhkan bantuan. Tak pernah bosan ia mendengarkan kisah ku tentang cinta, tentang sebuah hati yang masih menaruh harapan pada sebuah janji. Namun Ia tetap memperjuangkan cintanya dan menaruh bibit cinta dihati ku, namun sayang, benihnya masih belum bisa berkembang. Entah sampai kapan hati ini, dapat menerima bibit cintanya.
Readmore »

Jumat, 08 April 2011

Anggota DPR fraksi PKS

Hiduplah Indonesia Raya.. Hidup lah para petinggi atas, dan majulah bangunanmu.
Ditengah hiruk pikuk, perihal dana pembangunan pembuatan gedung DPR yang mencapai triliunan rupiah, anggota DPR dari fraksi PKS bernama Arifinto buat ulah. Saat rapat paripurna ia membuka situs porno berikut ini photo nya




Apa reaksinya setelah photo ini menyebar di dunia internet, berikut ini kilahnya :
Arifinto, mengaku tak sengaja melihat video mesum saat sidang paripurna yang membahas gedung baru DPR sedang berlangsung. Link video mesum itu didapat dari surat elektronik dari nama yang tidak dikenal.

"Saya tidak tahu pengirimnya," kata Arifinto saat ditelepon VIVAnews.com, Jumat 8 April 2011.

Dalam surat elektronik itu terdapat link yang membuat Arifinto penasaran. Menurutnya, rasa penasaran itu adalah hal biasa, karena surat-surat elektronik yang tidak dikenal juga banyak yang masuk ke alamat email-nya.

Dan bagaimana reaksi dari teman-temannya di DPR sana, berikut cuplikannya :

"Pendiri Partai Keadilan (sekarang PKS) Yusuf Supendi menilai tingkah anggota DPR dari fraksi PKS yang menonton film porno ketika sedang melakukan sidang paripurna sebuah hal yang biasa."Biasa-biasa saja namanya juga manusia, perlu dicatat manusia akan terganggu dua hal, harta dan wanita," ujar Yusuf di Kantor Komnas HAM, Jumat 8 April 2011."

Lalu menurut Wakil Ketua BK DPR Nudirman Munir di Gedung DPR menyatakan "Itu melanggar kode etik. Anggota DPR tidak patut melakukan tindakan yang berpotensi merusak citra DPR,"


Meskipun Arifinto beralasan bahwa dia tidak sengaja mengeklik link video porno, apakah alasan tersebut bisa dimaklumi? apakah ditengah rapat seorang anggota DPR diperkenankan membuka facebook, twitter dan hal-hal lainnya.
Berikut ini, tugas yang seharusnya dilakukan oleh anggota DPR
1. Membentuk UUD yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama peraturan pemerintah pengganti UUD menerima dan membahas usulan RUU yang diajukan DPD yang berkaitan dengan bidang tertentu dalam pembahasan
2. Menetapkan APBN bersama Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD
3. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN, serta kebijakan pemerintah
4. Memilih anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD
5. Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuangan Negara yang disampaikan oleh BPK
6. Memberikan persetujuan kepada Peresiden atas pengangkatan dan pemberhentian anggota.

Sumber: Tugas dan Wewenang DPR http://id.shvoong.com/law-and-politics/public-administrations/2024126-tugas-dan-wewenang-dpr/#ixzz1IweWxL00

Tidak tercantum disitu bahwa seorang anggota DPR bertugas memainkan email, facebook dan twitter. Ini bukan masalah dipermalukan karena menonton video porno saja,hanya sangat disayangkan selain membuka video porno, anda melalaikan tugas dan kewajiban anda sebagai seorang anggota DPR.

Maju terus Indonesia agar menjadi Negara yang maju di dunia, terutama di dunia perbokepan!
Readmore »

Rabu, 06 April 2011

Pandangan tentang jilbab dan hijab


hanya mengeshare informasi, hal ini dikutip dari buku mengenai "menembus batas tradisi menuju masa depan yang membebaskan". silahkan di baca
ketika menguraikan soal jilbab dan hijab, penulis memakai pandangannya dengan kritik terhadap Barat. Beliau mengutip pandangan Amstring bahwa sangat lazim dikalangan lelaki dan perempuan modern, terutama di Barat menganggap jilbab dan hijab sebagai praktek yang merendahkan martabat perempuan. Pandangan keliry Barat tersebut harus diluruskan. Memakai jilbab merupakan perintah Al-qur'an. Tetapi sebagaimana diindikasikan oleh Karen Armstrong, pemakaian jilbab ini ditetapkab bagi para istri nabi karena adanya keperluan yang mendesak guna melindungi mereka dari penghinaan dan sindiran yang dilontarkan kaum munafik di Madinah terhadap Nabi melalui para istrinya. Lebih lanjut, jilbab ditetapkan untuk mereka sebagai lambang martabat mereka dan posisi tinggi mereka sebagai para ibu kaum beriman. Penluis menegaskan bahwa awalnya jilbab dimaksudkan sebagai lambang penghormatan terhadap para istri Nabi dan menjadi indikasi bagi ketinggian status sosial mereka. Kaum muslimah memang diharuskan, seperti halnya laki-laki untuk berpakaian sopan dan sederhana, tetapi mereka tidak diharuskan menutupi diri mereka dari pandangan orang lain, tidak pula diharuskan mengasingkan diri mereka dari kaum lelaki di bagian rumah yang terpisah. Dengan mempelajari asbabun nuzul ayat-ayat tentang perintah jilbab, penullis kepada kesimpulan bahwa jilbab lebih bernuansa ketentuan budaya ketimbang ajaran agama. Jika jilbab ditetapkan untuk perlindungan atau lebih jauh lagi untuk meningkatkan prestise kaum perempuan yang berpengaruh atau kaum perempuan dari kalangan atas atau kelompok elit, maka dengan demikian dapatlah dianggap bahwa jilbab merupakan sesuatu yang lebih bersifat budaya daripada bersifat religi. Jika ayat-ayat mengandung pesan moral untuk meninggikan martabat kaum perempuan, maka kaum perempuan modern ditantang oleh Islam untuk menunjukkan martabat tersebut yang perlindungannya ditetapkan oleh agama, tetapi dengan suatu cara yang selaras dengan lingkungan mereka yang modern. Artinya ajaran islam menghendaki perempuan tetap terjaga moralitasnya, meskipun tidak menggunakan simbol-simbol seperti jilbab dan sebagainya. Dewasa ini, banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat perempuan terhormat dan disegani, misalnya dengan meningkatkan kualitas pendidikan bagi kaum perempuan, memberdayakan mereka dengan mengajarkan berbagai skill dan ketrampilan, memenuhi hak-hak asasi mereka, khususnya hak-hak reproduksi mereka. Dalam realitas sosiologis di masyarakat, jilbab tidak menyimbolkan apa-apa, tidak menjadi lambang kesalehan dan ketakwaan, tidak ada jaminan bahwa pemakai jilbab adalah perempuan shalehah, sebaliknya perempuan yang tidak memakai jilbab bukan perempuan shalehah. Hukum Islam tidak menunjukkan batas aurat yang wajib ditutup, tetapi menyerahkan hal itu kepada masing-masing orang sesuai situasi, kondisi dan kebutuhan. Kalau begitu jelas bahwa menggunakan jilbab tidak menjadi keharusan bagi perempuan Islam, tetapi bisa dianggap sebagai cerminan sikap kehati-hatian dalam melaksanakan tuntunan Islam. Sebagai manusia, perempuan mempunyai kebebasan memilih, memakai jilbab atau tidak, namun apapun pilihannya patut dihargai. Pilihan jilbab patut diapresiasi, sebab jilbab bukanlah simbol pengekangan diri perempuan seperti yang dituduhkan selama ini, namun bisa menjadi sebaliknya yakni kebebasan dan kekuasaan.

SILAHKAN DIPELAJARI LEBIH LANJUT
Readmore »

Senin, 04 April 2011

4 tahun di negeri Jatinangor

4 tahun telah mengajarkan aku tentang batasan-batasan. Batasan yang pertama adalah batasan antara pria dan wanita. Lalu batasan antara sayap kiri, sayap kanan dan batasan golongan depan dan golongan belakang. Maka tidak heran selama 4 tahun ini, maka kamu akan berteman dan melihat orang yang sama disamping kamu, depan kamu ataupun dibelakangmu.

4 Tahun memberi arti untuk bertahan dalam hidup. Bertahan dari sistem kuliah yang berubah-ubah, bertahan dari kelaparan karena kehabisan duit, bertahan dari waktu yang seolah-olah saling berkejaran denganmu, dan bertahan dari godaan-godaan setan yang terkutuk.

4 Tahun juga mengajarkan aku tentang kehidupan yang sesungguhnya. 1 tahun pertama kamu akan belajar mengenai dimensi psikologi dalam kehidupan, dimana ditahun ini akan terjadi perang batin, gejolak emosi dan penyesalan yang mendalam. Tahun kedua, akan mengajarkan tentang dimensi sosial dalam kehidupan, dimana ditahun ini kamu harus memulai mencari teman yang baik untuk dibawa dalam ujian, kamu juga diharuskan untuk mencari teman yang setia mendampingi kamu disaat kamu membutuhkannya, dan kamu harus mulai membuka diri terhadap aluran tangan persahabatan dari luar. Tahun ketiga mengajarkan kamu tentang spritual dalam kehidupan, dimana ditahun ini akan kamu akan belajar tentang mencari ketenangan batin, mencari seseorang pendamping rohani untuk melawan emosi yang bergelora dan membara. Tahun terakhir atau tahun keempat akan mengajarkan kamu tentang dimensi fisik dalam kehidupan, karena pada tahun ini kamu akan belajar memanage waktu dan jika tidak berhasil akan membawa kamu kedalam dunia kesakitan...
Readmore »

Sabtu, 02 April 2011

Andai ia tahu

Hp toni berbunyi,bersamaan dengan ia mengeluarkan mobil dari parkir rumahnya,ternyata dari sahabatnya wanda. Wanda meminta Toni untuk datang k rumahnya nanti malam,karena ia sedang butuh teman untuk mengungkapkan keluh kesahnya, Toni tak bisa menolak ajakan Wanda,malah tak pernah sama sekali ia bilang tidak bisa demi Wanda. Sejak pertemuanya di kampus dulu,Toni memang sudah menaruh hati pada Wanda. Namun sayang,tak pernah sedikitpun Wanda mengerti perasaanya. Memang Toni tidak pernah mengungkapkan secara terang-terangan perasaanya pada Wanda,tapi seandainya Wanda peka,seharusnya ia bisa menangkap sinyal-sinyal cinta yang Toni pancarkan. Tonipun,tidak punya keberanian untuk mengatakanya,karena dalam benaknya tidak mungkin wanda akan menyukainya. Setiap kali bertemu,Wanda selalu bercerita tentang wanita-wanita yang ia temui hingga jatuh hati. Dari topik obrolan itulah yang mengurungkan niat Toni mengungkapkan perasaanya. Terlebih ia sangat begitu mencintai dan menyayangi Wanda,ia tak mau Wanda menjauhinya,hanya karena perasaan emosionalnya yang salah,telah diam2 menaruh hati pada sahabat prianya.
Malamnya setelah bekerja,Toni menepati janji untuk menemui sahabatnya,Wanda. Saat bertemu,wanda dengan muka kesedihan menceritakan bahwa ia telah putus dengan pacarnya yang telah ia pacari selama 1tahun terakhir ini. Ia kecewa dengan pacarnya yang dengan sepihak memutuskannya karena sudah mendapatkan pria lain yang lebih mapan. Toni mendengarkan dengan seksama ungkapan-ungkapan kekesalan wanda, meskipun dalam hati ia sangat senang setidaknya terbukalah peluang harapan untuk bisa selalu dekat dengan Wanda. Sampai tengah malam, Wanda masih berulang-ulang kali mengungkapkan kesedihannya, sampai akhirnya Wanda pun meneteskan air mata. Toni kalut tidak tahu harus berkata dan berbuat apa, yang ia lakukan akhirnya adalah memeluk Wanda berharap pelukannya dapat membantu.
Readmore »