Kamis, 15 April 2010

Adiksi

Adiksi berasal dari bahasa inggris “addiction” yang artinya kecanduan. Kebanyakan orang menganggap kecanduan adalah penyakit fisik, tetapi sesungguhnya adiksi adalah sebuah penyakit yang menyerang berbagai aspek dalam diri manusia, diantaranya : fisik, mental,emosional, dan spritual. Jadi seorang pecandu akan selalu mencari kebutuhannya hingga terealisasi, tiada hari tanpa drugs yang ada dalam pikirannya adalah bagaimana caranya mendapatkan drugs dalam sekejap.
Seseorang tidak menjadi pecandu dalam jangka waktu satu hari, dan seseorang yang baru pertama kali memakaipun tidak berencana untuk menjadi pecandu aktif. Oleh karena itu ada beberapa tahapan dimana seseorang menjadi pecandu:

Tahapan Kecanduan
1. User / pengguna
Tahapan ini adalah tahap awal seorang individu menggunakan drugs. Biasanya drugs hanya digunakan sesekali, dan pada tahap ini pengguna belum merasakan masalah yang berarti.
Contoh : menggunakan apabila ada acara-acara tertentu, seperti ulang tahun, pernikahan.
2. Abuser/penyalahguna
Tahap ini biasanya ditandai dengan pemakaian yang mulai bermasalah, pemakaian mulai rutin dan sebagian aspek kehidupan mulai terganggu.
Contoh : pemakaian seminggu 1 atau 2 kali dan mulai timbul sedikit masalah seperti bolos sekolah, kuliah atau kerja.
3. Addict / pecandu
Pada tahap ini pecandu memakai dugs setiap hari, dan pecandu mempunyai prinsip “Make untuk hidup dan hidup untuk Make”
Contoh : setiap hari si pecandu harus memakai, dari bangun tidur sampai saat tidur pikirannya terobsesi oleh pemakaian drugs.

Ada tiga faktor yang memengaruhi seseorang untuk menjadi pecandu dan penyalahguna :
- Kepribadian dasar orang yang menggunakan drugs
- Kepribadian drugs yang dipakai
- Status sosial
KEHIDUPAN SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI PECANDU
Setiap orang mempunyai potensi menjadi seorang pecandu disadari atau tidak. Pernahkah kita mengingat masa lalu kita, dulu ketika kita masih kecil bahkan sampai hari ini, contoh seringkali kita diminta kepada orangtua kita sesuatu yang mesti dipenuhi dengan segera saat itu dan harus saat itu, karena pada dasarnya setiap orangterkadang menjadi pola pikir dalam mendapatkan sesuatu contohnya : pintar tanpa mau belajar, mendapatkan uang tanpa mau bekerja, dan lain-lain.
“orang yang mempunyai potensi seperti itulah sesungguhnya orang yang berpeluang menjadi pecandu”
Orang-orang yang seperti itu akan selalu memakai pola pikir instan sebagai coping skill dalam menyikapi semua masalah yang dihadapi dalam hidup. Selain fakto internal juga ada faktor eksternal yang mendukung seseorang menjadi pecandu, diantaranya :
- Disfungsional family
- Lingkungan
- Broken home
Seorang pecandu, seperti statusnya, menggantungkan dirinya pada obat-obatan, baik itu dengan ketergantungan secara fisik, mental, emosional dan spritual. Sehingga gerak mereka dalam kehidupan akan terbatas sejauh dimana obat-obatan itu memberi batasannya. Masalah-masalah yang akan timbul akan berputar disekitar masalah obat-obatan atau hal-hal lain yang disebabkan karenanya.
Seorang pecandu yang masih aktif, tidak pernah merasakan suatu perasaan sebagaimana perasaan itu semestinya dirasakan. Mereka sangat miskin akan emosi, hanya ada dua macam mood yang mereka dapat rasakan yaitu sangat senang dan sangat tidak senang.


Jenis-jenis Drugs

1. Uppers
Uppers adalah stimulan bagi sistem saraf pusat manusia. Bahan-bahan ini bereaksi dengan meningkatkan neurotransmitter dan aktifitas listrik di sistem saraf pusat, sehingga membuat semua pengguna uppes menjadi lebih waspada, sadar, aktif, gelisah, kurang istirahat, dan stimulasi yang lebih dari standar normal.
Setiap waktu tubuh memproduksi energi kimia dalam jumlah tertentu, khususnya adrenalin dan noradrenaline. Energi kimia ini dapat meningkatkan kerja jantung dan energi otot yang berlebihan. Energi kimia ini dapat meningkatkan kerja jantung dan energi otot berlebihan, sehingga membuat diri kita tetap terjaga dan membantu kita melakukan aktifitas.
Penggunaan drugs jenis ini biasanya diindikasikan dengan keadaan tubuh yang memerlukan energi ekstra untuk melakukan aktifitas.
Pengaruh Uppers : agresif, kreatif, susah tidur, komunikatif, paranoid, percaya diri dan homy.
Efek setelah pakai : depresi, badan lemas dan ngantuk
Jenis-jenis uppers : ekstasi, shabu, kokain, amphetamine.

2. Downer
Downers adalah drugs yang sifatnya menekan fungsi kerja saraf pusat dan jantung hingga mencapai taraf induce sedation, relaksasi otot mengantuk dan bahkan mengakibatkan koma.
Tidak seperti pada uppers yang pada umumnya bekerja melalui pelepasan dan tambahan stimilatory alami tubuh yang menghasilkan energi berlebih, pada drugs jenis downer bekerja secara depresan (menekan) fungsi kerja otak serta memproduksi efek penekanan melalui jangakaun luas dari proses bio kimia di tempat yang berbeda dari otak dan spinal cord.
Pengaruh downers : mengantuk, malas, nyantai, cuek.
Efek setelah pakai : sensitif, depresi, badan lemas dan pegal.
Jenis downer : heroin, obat tidur, alkohol, petidin
3. All arounders
Jenis drug ini sifatnya biasanya sebagai stimulan maupun depresan. Namun pada umumnya all arounders lebih banyak mengganggu dan merubah pandangan kita terhadap dunia nyata, dan bagi pengguna drugs jenis ini biasanya lebih banyak berhalusinasi.
Pengaruh all arounders : halusinasi, euporia, homy.
Efek setelah pakai : depresi, pusing, paranoid, badan lemas, pegal
Jenis all arounders : opium, Lsd, magic mushroo

ROKOK-ALKOHOL-GANJA
Kebanyakan pecandu memulai pemakaiannya dari ketiga jenis drugs ini. Rokok-alkohol-ganja merupakan jendela untuk pemakaian drugs lainnya

1. Rokok

Rokok memiliki panjang 70cm – 120 cm dengan bahan dasar tembakau yang merupakanphyscoactive drug. Stimulan ini memengaruhi banyak dari sebagain area yang sama dari otak seperti halnya kokain dan amphetamine. Kandungan nikotin yang terdapat didalam rokok menstimulasi pusat syarat otak serta mengganggu keseimbangan syaraf-syarah di otak.
Beberapa jam merokok cukup memulai suatu proses. Cepatnya penyebab toleransi adalah kunci untuk mengerti sifak adiktif dari kualitas tembakau. Kebiasaan mengkonsumsi rokok sebungkus atau dua bungkus sehari setelah berlangsung lama penggunaanya dapat menyebabkan sakit kepala, sifat mudah marah, kesuliatn berkosentrasi, dan gangguan tidur.
2. Alkohol
Selama pesta minum alkohol, sel syaraf yang mati jumlahnya 10 kali lebih banyak dari normal. Hal ini berlanjut pada pengguna yang kronis, bervariasi dan berkurangnya ketajaman mental, menjadi ketidakmampuan untuk berjalan secara normal, penurunan intelektual, dan kerusakan memori.
Penyangkalan dalam diri seorang alkoholik atau peminum kompulsif adalah halangan terbesar untuk memulai perawatan. Sampai si peminum mengakui kepada diri mereka sendiri bahwa mereka mempunyai masalah, informasi yang disajikan kepada mereka tidak akan diserap sebagaimana semestinya.
3. Ganja
Dikenal juga dengan istilah mariyuana drugs jenis ini masuk dalam klasifikasi all arounders. Dalam 20 menit menghisap, dapat memberikan efek sedatin dimana si pemakai akan merasa sedikit kebingungan dan pemisahan secara mental dari lingkungan. Hal ini membuat perasaannya seperti de javu, padahal sebenernya tidak. Hal ini juga menyebabkan timbulnya luapan perasaan, mengantuk dan sulit berkosentrasi.

Tips untuk membantu orang supaya lepas dari adiksi
Pertama, kita tidak bisa merubah seseorang. Yang bisa kita lakukan adalah membantu orang tersebut menemukan kekuatan dalam dirinya untuk membantu dirinya sendiri.
Tahap pertama menuju pemulihan adalah; si pecandu perlu menyadari dirinya bermasalah. Dalam program pemulihan biasanya disebut dengan istilah ’mentok’ atau ’hit the bottom’. Ini adalah kondisi dimana si pecandu berhadapan ’muka dengan muka’ dengan realita. Tidak ada lagi orang yang bisa dimanipulasi untuk menyelesaikan masalah2nya. Gimana Caranya membuat si pecandu mentok? Terapkan CINTA KERAS. Cinta keras artinya, kita memberikan kesempatan pada si pecandu untuk bertanggung jawab atas kehidupannya.

Bayang-bayang gelap dunia adiksi
Bayang-bayang gelap dunia adiksi memengaruhi tindakan dan pikiran seperti :
1. Teror
Ancaman bagi diri sendiri, dimana para pecandu sering memikirkan drugs kembali
2. Ilusi
Pecandu kadang-kadang masih diikuti bayang-bayang gelap dunia adiksi dan masih hidup dalam dunia ilusi yang pecandu buat sendiri.
3. Frustasi
Pecandu biasanya sering merasakan frustasi saat dia memakai dan tidak lagi memakai lagi drugs, hal ini diakibatkan karena seringnya berharap akan suatu hasil yang berbeda tetapi dengan cara yang sama (obsesi kompulsif).
4. Depresi, cemas stress
Terjadinya tekanan-tekanan yang terlalu berat yang mengakibatkan perasaan dalam diri kita seperti mengasihani diri sendiri, rendah diri secara berlebihan.
“Dalam menjalani hidup manusia mempunyai masalah-masalah dasar dan masalah ini juga yang merupakan bayang-bayang gelap dunia adiksi para pecandu”
Masalah-masalah tersebut antara lain : ibu, ayah, hubungan, uang, sex, emosi, kesehatan.
5. ISM
Yaitu sebuha ajaran, aliran doktrin, pemahaman apa yang kita punya pada waktu masih jadi pecandu aktif. Misalnya tentang drugs itu dapat membuat kita menjadi senang, drugs dapat mengatasi semua masalah, dapat membuat rasa percaya diri, dll. Saat pecandu masuk dalam masa pemulihan harus dapat mengubahnya dengan cara sharing, HOW(honesty, openminded, willingness), berpikir positif, dll.

0 komentar:

Posting Komentar