Sabtu, 10 April 2010

Praktek pemeriksaan fisik sistem reproduksi

A.persiapan
1. siapkan alat ( bantal, sarung tangan steril (1pasang), sarung tangan bersih (1pasang), kaca jika diperlukan, spekulum, lubrikan perlak alas
2. persiapan klien
- jelaskan tujuan tindakan, tujuannya : mendeteksi adanya kelainan
- inform concent : diberitahukan letak pemeriksaan , minta persetujuan dan kerjasama klien
3.persiapan lingkungan
- pasang sampiran
- atur pencahayaan. (hangat biar bisa rileks)
- menghadirkan keluarga/pasangan
- jika sadari dilakukan untuk diri sendiri, lakukan di depan cermin

B.pelaksanaan
4. melakukan pengkajian
klien perempuan : riwayat menstruasi dan karakteristiknya(keluhan, durasi, menarche), keluhan berhubungan dengan reproduksi (keluaran dari vagina, nyeri)
klien laki-laki : riwayat seksual dan habits (penggunaan condom, pasangan seksual), keluhan kemerahan, lesi atau keluaran dari alat genital, pasangan ganti2x atau tidak.
5. dekatkan alat-alat
6. cuci tangan
7. gunakan sarung tangan bersih
8. pemeriksaan payudara
- posisi klien duduk atau supine
- letakkan bantal di bawah bahu
- pemeriksaan pada payudara kanan, tangan kanan diletakkan dibawah kepala dan sebaliknya
- inspeksi : kontur(lembut, halus), bentuk (turun seperti pepaya atau ga), kesimetrisan (kanan, kiri, wajar apa enggak), warna kulit (kemerahan apalagi di lipatanya, pada kanker merah terang) daerha niple (puting masuk/keluar) dan areola (warna dan kondisi), keluaran(darah, purulen)
- palpasi : nodus lympa, dari puting di pencet(keluaran nya apa), palpasi jaringan payudara dari niple sampai seluruh bagian dengan sirkuler atau zigzag.

9. pemeriksaan abdomen
- inspeksi : kesimterisan, warna kulit, striae(garis setelah melahirkan), bekas luka operasi, keadaan kulit (hyperpigmentasi --> hormon, ruam), terlihat adanya denyutan jika hamil
- palpasi : massa, karakteristik masa (berbatas tegas, teraba bagian-bagian kecil)

10. pemeriksaan organ genitalia
perempuan :
- atur posisi dorsal recumbent, atau lithotomi
- pasang alas perlak
- inspeksi :
mon veneris (yang ada rambutnya), labia mayora (bibir paling luar untuk melihat luka, bengkak, kemerahan, simteris, sama besar apa enggak), labia minora(yang di inspeksi sama kayak labiar mayora), klitoris(sebesar biji kacang, bentuk normal apa enggak, kalo besar menandakan maskulin, edema atau bengkak apa enggak), pembesaran kelenjar bartolin (antara labia mayora dan minoroa, fungsi nya untuk mengeluarkan sekret), uretra (kemerahan, ada keluaran apa enggak. lihat keluaran dan karakteristiknya), lubang vagina (bau, keluaran)
- interna : kalo belum menikah, lakukan dengan colok dubur atau rectal toucher
lakukan pemasangan speculum, siapkan speculum sesuai ukuran, beri jel
anjurkan pasien tarik nafas dalam
inspeksi : rongga vagina, keluaran, kondisi serviks (warna, bentuk lubang, posisi abnormalitas)

laki-laki
inspeksi organ genitalia eksterna :
- penis : bentuk, lokasi lubang uretra, keadaan kulit, keluaran
- skrotum : bentuk, besar, bengkak, edema
palpasi area skrotum : jumlah testis, adanya masa

11. bereskan alat
12. kembalikan posisi klien
13. lepas sarung tangan : cuci tangan

C. Evaluasi
14. respon klien
15. jelaskan hasil pemeriksaan

D.dokumentasi :
16. catat semua tindakan yang dilakukan perawat pada catatan perawatan
17. mencatat dengan jelas. mudah dibaca, ditandatangani, disertai nama jelas
18. tulisan yang salah dicoret dengan disertai parah
19. catatan dibuat dengan tinta/ballpoint

1 komentar:

Lolly Yulianti mengatakan...

Terimakasih ni sangat bermanfaat :)

Posting Komentar